KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gencarnya pembangunan infrastruktur jalan tol akan memberikan dampak pada pengembangan properti di sekitarnya. Sejumlah pengembang telah mempersiapkan diri ikut serta dalam mengembangkan kawasan-kawasan baru di sekitar jalan bebas hambatan. Jasa Marga Properti misalnya akan terus ekspansif mengembangkan kawasan baru di koridor ruas-ruas jalan tol milik kelompok usaha Jasa Marga Group. Baru-baru ini, Jasa Marga Properti telah meneken nota kesepahaman kerjasama dengan PT Puradelta Lestari Tbk (
DMAS) dan PT HK Realtindo dalam rangka pengembangan tersebut. Bersama PT Puradelta Lestari, Jasa Marga Properti berencana berkolaborasi mengembangkan kawasan di Koridor Jalan Tol Jakarta-Cikampek Selatan. Sementara dengan PT HK Realtindo, mereka ingin bekerja sama mengembangkan kawasan di koridor Jalan Tol Jagorawi, di daerah Sentul, dengan potensi area pengembangan sekitar 120 hektare (ha).
Penandatanganan nota kesepahaman itu dilakukan pada 21 Desember 2018 dana selanjutnya akan disusun bersama kajian bisnis atau studi kelayakan
(feasibility study) pengembangan kawasan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki. Direktur Pengembangan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) Adrian Priohutomo berharap kerjasama ini dapat segera direalisasikan sehingga dapat menciptakan
traffic generation bagi pengembangan kawasan di koridor jalan tol. "Kami selaku
holding selalu mendukung penuh, baik dalam bentuk pendanaan maupun konsep. Kami juga berharap PT Jasamarga Properti untuk segera mengeksekusi dan merealisasikan kerjasama ini," ujar Adrian dalam keterangan resminya pada Sabtu (22/12). Sementara
Marketing Manager Jasa Marga Properti Marlina Ririn mengungkapkan, pihaknya akan menganggarkan belanja modal (capex) Rp 1,9 triliun tahun 2019 untuk melanjutkan ekspansi bisnis. Dana tersebut akan dipakai untuk membebaskan lahan dan membangun proyek-proyek seperti residensial dan rest area di sekitar jalan tol Jasa Marga. Jasa Marga Properti saat ini sudah menguasai sejumlah lahan di sekitar tol hanya saja Marlina tidak menyebutkan total lahan yang mereka punya. "Landbank kami cukup luas yang berlokasi di sekitar tol baik di area Jabodetabek maupun di jalur Trans Jawa." ungkap Marlina pada Kontan.co.id baru-baru ini. Saat ini, Jasamarga Properti juga tengah mengembangkan proyek perumahan di sekitar jalan tol di Jawa Timur yakni Spring Residence di Sidoarjo dan Royal Pandaan di Pandaan. Sedangkan untuk komersial, perusahaan ini mengelola
rest area di jalur Trans Jawa dan rencananya akan membangun tiga hotel
budget di
rest area untuk ruas Tol Batang-Semarang, Solo-Ngawi, dan Mojokerto-Surabaya. Selain ketiga perusahaan tersebut, ada PT Waskita Karya Realty (WKR) yang juga tengah mempersiapkan pengembangan kawasan berbasis tol road city di wilayah Bekasi dekat tol Cilincing-Cibitung. Proyek tersebut akan dikembangkan di lahan seluas 350 ha bekerja sama dengan PT Modernland Realty Tbk (
MDLN). Tri Hartanto, Direktur WKR mengatakan, lahan tersebut nantinya akan dikembangkan secara bertahap. Untuk fase awal akan dimulai tahun depan dengan fokus pada hunian yang akan menyasar segmen
end user. "Kami akan mulai dengan membangun rumah tapak dulu," ujar Tri. Sedangkan PT Hutama Karya akan mulai mengembangkan kawasan-kawasan baru di jalur tol Trans Sumatera. Kawasan yang dikembangkan direncanakan akan ada industri, properti, dan pariwisata. HK mengidentifikasi ada sekitar 41.950 hektare (ha) lahan yang potensial dimanfaatkan di sekitar tol Trans Sumatra. Di wilayah Sumatra Utara ada lahan seluas 75 ha untuk pengembangan industri pengelolahan perkebunan, kota pelabuhan, dan kawasan pariwisata. Di Riau terdapat lahan seluas 223 ha yang potensial untuk kawasan pendukung industri.
Sementara di Sumatra Selatan terdapat 40.000 ha untuk pengembangan kawasan industri Banyuasin, kawasan ekonomi khusus Tanjung Api-Api dan kawasan
educity. Di Lampung terdapat lahan 1.652 ha yang potensial untuk pengembanga perumahan, kota industri hijau, kawasan pariwisata dan resor, serta
waterpark. Putu Ariwibowo, Direktur Hutama Karya menjelaskan, lahan-lahan tersebut akan dikumpulkan dengan akuisisi sendiri dan bekerja sama dengan pihak-pihak lain yang sudah memiliki lahan luas baik BUMN seperti PTPN dan juga pihak swasta yang memang membutuhkan akses tol agar lahan yang dimiliki bisa berkembang. Adapun lahan yang sudah dikuasai HK hingga saat ini baru sekitar 1.500 ha. Dalam mengembangkan kawasan-kawasan tersebut, HK akan berperan mirip seperti ITDC. Perusahaan ini akan merancang
master plan-nya dan akan mengundang investor-investor untuk mengembangkan lahan-lahan tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati