KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa dengan kapitalisasi jumbo tidak mampu keluar dari zona merah sepanjang perdagangan hari ini Senin (9/5). Hal ini beriringan dengan melemah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun 4,42% atau 319,16 poin ke level 6.909,75. Berdasarkan data RTI, saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI, PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA) ditutup anjlok hingga menyentuh batas
auto rejection bawah (ARB). BBCA melemah 525 poin atau 6,46% menuju Rp 7.600. Bahkan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (
BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI) yang sama-sama anjlok sebesar 6,98% hingga ARB dan menjadi top losers pada perdagangan hari ini. BMRI turun ke level Rp 8.325 per saham dan BBRI menuju Rp 4.530.
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menuturkan bilang pelemahan yang terjadi secara agresif ini menjadi peluang bagi pelaku pasar untuk berburu saham dengan kinerja yang masih apik dengan harga lebih menarik karena ada peluang untuk
rebound.
Baca Juga: IHSG Turun dari Level 7.000, Berpotensi Teknikal Rebound Menurutnya, dalam waktu dekat IHSG masih ada kemungkinan terjadi
technical rebound setelah koreksi yang agresif ini dan kembali ke atas level 7.000. Sementara untuk jangka menengah akan melihat seberapa efektif dampak atas kenaikan suku bunga oleh The Fed terhadap pengendalian inflasi. "Ini menjadi peluang bagi pelaku pasar untuk berburu saham dengan kinerja yang masih bertumbuh dengan harga yang lebih menarik. Selain itu, juga adanya
rebound akan menjadi kesempatan untuk melakukan
trading jangka pendek," jelas Ivan kepada Kontan, Senin (9/5). Senada,
Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana merekomendasikan
buy on weakness pada saham dengan kapitalisasi jumbo yang terpaksa tumbang hari ini. Dia menilai koreksi akibat suku bunga umumnya pendek.
"
Buy on weakness, efek dari kenaikan suku bunga umumnya pendek, fundamental emiten masih sangat menjanjikan," ucapnya saat dihubungi Kontan, Senin (9/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi