KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham sektor properti lesu tahun ini, tercermin dari indeks saham sektor properti atau IDX Property & Real Estate yang turun 11,50% sejak awal tahun. Namun, selama sebulan terakhir hingga Jumat (8/10), saham-saham emiten properti telah mulai menghijau. Menilik data RTI, tercatat harga saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik 4,55% dalam sebulan terakhir, saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) naik 11,11%, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 12,66%. Lalu, saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) juga menguat 7,69%, PT Intiland Development Tbk (DILD) naik 15,82%, dan saham PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) naik 5,42%. Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, sentimen pemulihan ekonomi sudah lebih dari cukup untuk memberikan optimisme terhadap pelaku pasar dan investor. Data PMI Manufacturing yang kembali berada level ekspansinya yaitu di atas 50, inflasi yang mengalami kenaikan meskipun inflasi inti mengalami penurunan, dan penetrasi vaksin yang mulai lebih cepat telah memberikan keyakinan bahwa akselerasi pemulihan ekonomi terjadi lebih cepat.
Sejumlah saham emiten properti mulai melaju, ini saham yang jadi rekomendasi analis
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham sektor properti lesu tahun ini, tercermin dari indeks saham sektor properti atau IDX Property & Real Estate yang turun 11,50% sejak awal tahun. Namun, selama sebulan terakhir hingga Jumat (8/10), saham-saham emiten properti telah mulai menghijau. Menilik data RTI, tercatat harga saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik 4,55% dalam sebulan terakhir, saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) naik 11,11%, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 12,66%. Lalu, saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) juga menguat 7,69%, PT Intiland Development Tbk (DILD) naik 15,82%, dan saham PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) naik 5,42%. Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, sentimen pemulihan ekonomi sudah lebih dari cukup untuk memberikan optimisme terhadap pelaku pasar dan investor. Data PMI Manufacturing yang kembali berada level ekspansinya yaitu di atas 50, inflasi yang mengalami kenaikan meskipun inflasi inti mengalami penurunan, dan penetrasi vaksin yang mulai lebih cepat telah memberikan keyakinan bahwa akselerasi pemulihan ekonomi terjadi lebih cepat.