Sejumlah Saham Ini Menarik Dilirik Tahun Depan, Cek Rekomendasi Analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang pergantian tahun, sejumlah manajer investasi mulai melihat-lihat sektor saham pilihan mereka di tahun 2024.

Direktur Investasi KISI Asset Management (KISI AM) Arfan Karniody melihat, ada beberapa sektor dan saham yang menarik di tahun 2024.

Pertama, sektor konsumer. Alasannya, ada bantuan langsung tunai (BLT) pemerintah. Untuk saham pilihannya ada ICBP dan MYOR.


Kedua, sektor perbankan. Sebab, net interest margin (NIM) Indonesia menjadi salah satu yang tertinggi di dunia. 

“Konsentrasi ada pada 4 saham perbankan terbesar, yaitu BMRI, BBCA, BBRI, dan BBNI,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (5/12).

Baca Juga: Di Tengah Ketidakpastian, Pertumbuhan Ekonomi ASEAN+3 Diproyeksi Meningkat pada 2024

Ketiga, sektor komoditas. Arfan melihat ADMR sebagai emiten yang menarik kinerjanya di tahun 2024.

Keempat, sektor teknologi atau bank digital. “Alasannya, karena ada momentum ekspektasi penurunan suku bunga di tahun depan,” tuturnya.

Terkait peluang rotasi sector, Arfan memaparkan, KISI AM masih akan overweight di saham-saham dengan interest rate sensitive.

Sebab, ada peluang penurunan suku bunga tahun depan, seperti teknologi dan digital banks. 

 
BBCA Chart by TradingView

Overweight ini sebaiknya dilakukan sebelum pemotongan suku bunga. Pasar biasanya akan bereaksi terlebih dahulu sebelum real event,” paparnya.

Arfan menyarankan, investor bisa menerapkan sejumlah strategi investasi di tahun 2024. Menurutnya, investor bisa berinvestasi dengan tergantung pada risk profile.

Baca Juga: Menilik Permasalahan Dana Pensiun, Begini Kata Pengamat

Jika ingin yang lebih stabil, investor disarankan untuk investasi di Reksadana Fixed Income alias pendapatan tetap.

“Untuk reksadana ekuitas, kinerjanya akan tetap volatile. Tetapi, upside potential lebih besar,” ungkapnya.

CEO Pinnacle Investment Indonesia Guntur Putra melihat,  sektor teknologi, konsumer, dan kesehatan kemungkinan akan tetap berpotensi baik di tahun 2024. Hal itu didukung oleh inovasi dan permintaan yang terus meningkat. 

Editor: Noverius Laoli