Sejumlah saham mengantongi restu stock split, simak saran analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten telah mengantongi restu pemegang saham untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham atawa stock split. 

Emiten itu antara lain PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) dan  PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL). Keduanya akan melakukan stock split dengan rasio 1:5. Dengan kata lain, setiap satu saham bernilai nominal Rp 100 akan dipecah menjadi lima saham bernilai nominal Rp 20. 

Selain itu, emiten yang bergerak di bidang industri logistik dan pengantaran, PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX), juga telah mengantongi persetujuan pemegang saham pada 25 Maret 2021 untuk melakukan stock split. Rencananya, stock split akan dilakukan dengan rasio 1:4. Dengan kata lain, nilai nominal saham SAPX yang semula Rp 100 per saham akan dipecah menjadi empat saham bernilai nominal Rp 25. 


Akan tetapi, dalam keterbukaan informasinya, Presiden Direktur PT Satria Antaran Prima Tbk Budiyanto Darmastono mengungkapkan telah membatalkan aksi korporasi itu. Menurutnya, harga saham SAPX saat ini sudah cukup ideal. 

Baca Juga: Satria Antaran Prima (SAPX) batal stock split, ini saran analis

Analis Erdikha Elit Sekuritas Regina Fawziah mencermati, harga saham SAPX saat ini memang  cenderung ideal dan cukup wajar. Apalagi jika dibandingkan dengan kenaikan yang cukup signifikan tahun lalu. 

Akan tetapi dilihat dari likuiditasnya, volume SAPX cenderung sepi dan fluktuasi cenderung tinggi dilihat dari tahun lalu. 

"Saham ini juga kurang likuid sehingga investor juga  perlu berhati-hati ketika ingin melakukan investasi," ujar Regina kepada Kontan.co.id, Minggu (27/6). 

Adapun pembatalan aksi korporasi ini tidak akan berpengaruh signifikan terhadap pergerakan harga saham SAPX. 

Sementara stock split GOOD dan HEAL yang saat ini masih dalam proses, Regina mencermati harga saham keduanya juga cukup ideal dengan bisnis yang ada. 

Sepengamatannya, laporan keuangannya HEAL dan GOOD cukup baik. Secara top line ataupun bottom line di kuartal I 2021,  keduanya mengalami kenaikan dibanding kuartal yang sama tahun sebelumnya. 

Dilihat dari sisi bisnis, dua perusahaan itu juga tergolong bagus. Keduanya memiliki kapitalisasi pasar yang lumayan besar di industrinya, walau bukan market leader di industri masing-masing. 

Baca Juga: Garudafood (GOOD) bakal melakukan stock split dengan rasio 1:5

Menurut Regina, HEAL dan GOOD mengambil langkah stock split untuk meningkatkan likuiditas saham. Adapun katalis ini cukup positif bagi kedua emiten, sehingga bisa berpengaruh terhadap likuiditas sahamnya nanti. 

"Namun perlu diperhatikan lagi terkait sisi perkembangan bisnis kedua perusahaan tersebut, serta bagaimana nanti kinerja keuangan perusahaan ke depannya bagi yang ingin berinvestasi long term,  mengingat bahwa biasanya investor yang memiliki kedua emiten ini cenderung untuk trading atau short term," imbuhnya kepada Kontan.co.id, Minggu (27/6). 

Untuk GOOD, dilihat dari chart-nya dan berdasar indikator stochastick saat ini, sahamnya cenderung memasuki fase bearish atau cenderung overbought. 

Sehingga, investor perlu berhati-hati apabila ingin masuk di harga saat ini Rp 1.800. Sementara untuk HEAL, berdasar indikator stochastick sudah memasuki fase bullish dan kenaikannya cukup signifikan. Adapun harga terakhir berada di Rp 5.320. Sehingga sama dengan GOOD, investor dengan pandangan short term perlu berhati-hati dengan aksi taking profit yang ada. 

Selanjutnya: Tak semua saham menarik pasca stock split, simak sejumlah hal yang perlu dicermati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi