Tradisi nyirih merupakan warisan budaya nenek moyang Indonesia sejak dulu kala. Bagi warga Pulau Sugara, Kalimantan Selatan, nyirih merupakan simbol dari tradisi masyarakat Melayu. Bahkan, di zaman modern sekarang ini pun beberapa suku di Kalimantan seperti suku Banjar dan suku Dayak masih mempertahankan tradisi ini. Produksi kapur sirih di tempat ini yang sudah berjalan puluhan tahun silam tidak sekadar pelengkap tradisi nyirih saja. Tapi juga digunakan sebagai bahan obat herbal seperti obat sakit kulit, mengobati encok, menghilangkan gatal pada tenggorokan, dan banyak lagi. Bahkan ada juga yang menggunakan kapur sirih untuk bahan membersihkan jeroan sapi. Sadikin dan istrinya Jumyati, pembuat kapur sirih di sentra ini bercerita, awalnya para generasi terdahulu membuat kapur sirih hanya untuk memenuhi kebutuhan warga Barito saja. Kemudian berkembang hingga ke Samarinda, sebab Suku Dayak suka menyirih dan menggunakan sirih sebagai ritual-ritual adat. Hingga di tahun 1980-an, baru kapur sirih mulai terkenal sampai seantero Kalimantan bahkan sekarang sudah dikirim sampai ke Jawa dan Sulawesi.
Sekapur sirih ragam manfaat kapur sirih (2)
Tradisi nyirih merupakan warisan budaya nenek moyang Indonesia sejak dulu kala. Bagi warga Pulau Sugara, Kalimantan Selatan, nyirih merupakan simbol dari tradisi masyarakat Melayu. Bahkan, di zaman modern sekarang ini pun beberapa suku di Kalimantan seperti suku Banjar dan suku Dayak masih mempertahankan tradisi ini. Produksi kapur sirih di tempat ini yang sudah berjalan puluhan tahun silam tidak sekadar pelengkap tradisi nyirih saja. Tapi juga digunakan sebagai bahan obat herbal seperti obat sakit kulit, mengobati encok, menghilangkan gatal pada tenggorokan, dan banyak lagi. Bahkan ada juga yang menggunakan kapur sirih untuk bahan membersihkan jeroan sapi. Sadikin dan istrinya Jumyati, pembuat kapur sirih di sentra ini bercerita, awalnya para generasi terdahulu membuat kapur sirih hanya untuk memenuhi kebutuhan warga Barito saja. Kemudian berkembang hingga ke Samarinda, sebab Suku Dayak suka menyirih dan menggunakan sirih sebagai ritual-ritual adat. Hingga di tahun 1980-an, baru kapur sirih mulai terkenal sampai seantero Kalimantan bahkan sekarang sudah dikirim sampai ke Jawa dan Sulawesi.