Kartu ucapan digital makin banyak peminatnya, karena memiliki desain yang lebih hidup. Apalagi, tak perlu repot lagi mengirimnya. Bisa lewat e-mail atau jejaring sosial. Pembuat kartu digital pun kebanjiran pesanan dengan omzet bisa mencapai Rp 50 juta per bulan.Mengirimkan ucapan selamat memang sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia. Kalau dulu orang mengirim kartu ucapan lewat Pak Pos, kini orang menyampaikannya melalui media internet, terutama situs jejaring sosial atau surat elektronik (e-mail).Selain lebih cepat, biaya pengiriman kartu ucapan digital juga jauh lebih murah ketimbang kartu ucapan cetak yang harus dikirim satu persatu ke alamat masing-masing si penerima.Tak hanya itu, kartu ucapan digital memiliki keunikan-keunikan yang tidak ditemukan di kartu ucapan cetak. Semisal, kartu ucapan digital memiliki desain yang sesuai dengan karakter si pengirim. "Kesannya lebih hidup dan terlihat lebih eksklusif," kata Putu Andhika, pemilik Digital Art Bali Design di Bali.Andhika mengatakan, kartu ucapan digital terlihat lebih hidup karena ada bermacam-macam animasi. "Gambarnya bisa bergerak-gerak atau menunjukkan ekspresi dari pemesannya sehingga terlihat nyata," paparnya. Ia bilang, tren kartu ucapan digital mulai ramai sejak 2007.Menurut Andhika, kartu digital juga lebih awet dan multifungsi. Asalkan, disimpan dalam e-mail atau data di komputer. Sehingga, sewaktu-waktu ingin bernostalgia untuk melihatnya, gampang ditemukan.Sedangkan, multifungsi maksud Andhika adalah, kartu digital tidak hanya sekadar kartu biasa. Tapi juga, bisa dicetak dengan ukuran poster untuk menjadi pajangan di dinding.Pesan dan gambar di kartu digital juga bisa dipilih agar lebih dekat antara si pengirim dan penerimanya. Jadi, "Pesan yang disampaikan terasa lebih intim dan bermakna," ujar Andhika. Andhika menjelaskan, kartu digital telah menjadi cara baru dalam dunia surat-menyurat. Dan, tidak terpaku pada perayaan tertentu saja, seperti ucapan hari raya keagamaan atau ulang tahun, tetapi juga bertema kehidupan sehari-hari. "Jika surat lebih terpaku pada kata-kata, kartu digital berbicara lewat foto atau gambar, dan tentunya dapat lebih menggugah perasaan seseorang," imbuhnya.Hadikusuma Wahab, pemilik KartuMuu, adalah salah satu pencipta kartu digital yang membuat kartu ucapan dengan tema kehidupan sehari-hari. "Saya berusaha membikin kartu ucapan yang dapat membuat orang tersenyum, tertawa, dan kesal. Kalimat di kartu harus nyeleneh," tutur lelaki dengan panggilan Dhiku ini.Dhiku bersama tim kreatifnya juga membuat kartu bertema kehidupan sehari-hari, seperti nonton bareng dan kemacetan jalan raya. Kartu hari raya keagamaan dan ucapan dengan desain unik bernuansa lokal Indonesia juga tak ketinggalan dibuatnya. Saat ini, KartuMuu punya 2.500 anggota. Mereka bebas memilih desain kartu ucapan yang ditampilkan di situs www.kartumuu.com. Website ini menyediakan 200 desain kartu dengan bermacam tema. Kartu-kartu ucapan itu dikirim ke orang yang dituju lewat situs jejaring sosial, seperti Facebook dan Twitter.Pengambilan dan pengiriman kartu bebas biaya. Lalu, darimana Dhiku memperoleh pemasukan? Rupanya, lelaki 24 tahun ini menggandeng perusahaan untuk menyertakan merek perusahaan di desain kartu produksi KartuMuu. Perusahaan dapat mempromosikan mereknya ke masyarakat melalui jejaring sosial. "Kalau 10 orang memakai kartu ucapan KartuMuu dengan merek suatu perusahaan, kartu itu bisa terkirim ke sekitar 5.000 kawan pengirim. Efek beriklannya sangat besar," kata Dhiku.Jalur lain pendapatan KartuMuu yakni, jasa pengiriman kartu ucapan dari perusahaan ke klien dan pelanggan. Perusahaan yang ingin mengirimkam kartu ucapan digital bisa minta bantuan KartuMuu untuk membuat desain kartu. Setelah desain diisi pesan, KartuMuu menyebar kartu itu ke klien dan pelanggan perusahaan tersebut. Dari dua jalur pendapatan itu, KartuMuu bisa mengantongi Rp 50 juta per bulan. Muljadi Thio, pemilik Internet Promotion Online, mematok harga kartu ucapan digital mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 300.000. "Tergantung dengan kerumitan dari desainnya," ujarnya.Bersama dengan tiga pegawainya, Muljadi mendapatkan pesanan kartu antara 15 hingga 20 desain berbeda, dengan proses pembuatan kartu antara 10 menit sampai satu hari. Ia bisa mendapatkan omzet antara Rp 1 juta sampai Rp 3 juta per hari. "Setiap bulannya, kami mampu meraih omzet hingga Rp 40 juta," kata dia.Pemasaran usaha kartu ucapan digital buatan Muljadi sudah merambah hingga ke Riau, Bandung, Kalimantan, dan Sulawesi. Pelanggan desain kartu ucapan digital Muljadi mulai dari perorangan hingga perusahaan.Sementara, Andhika mendapat pesanan pembuatan desain kartu digital hingga 200 biji per bulan. Namun, permintaan yang masuk sering datang saat hari raya keagamaan. Di bulan-bulan biasa, ia hanya mendapat order 15 kartu digital. Dengan memasang tarif pembuatan desain kartu digital mulai Rp 50.000 sampai Rp 100.000, Andhika mampu mencetak omzet tak lebih dari Rp 10 juta per bulan. Namun, ia yakin pasar kartu ucapan digital yang kian luas akan membuat usahanya terus maju terutama sepanjang tahun ini. Andhika dan Muljadi sama-sama sepakat kreativitas yang paling penting. Tak lupa, soal piranti lunak komputer yang digunakan. Andhika, contohnya, menggunakan program Adobe Ilustrator, Photoshop, dan Flash untuk penggunaan animasi. Adapun Muljadi menambahkan program Corel Draw untuk membuat gambar lebih hidup dalam desain kartu digitalnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sekarang zamannya mengirim ucapan dengan kartu digital
Kartu ucapan digital makin banyak peminatnya, karena memiliki desain yang lebih hidup. Apalagi, tak perlu repot lagi mengirimnya. Bisa lewat e-mail atau jejaring sosial. Pembuat kartu digital pun kebanjiran pesanan dengan omzet bisa mencapai Rp 50 juta per bulan.Mengirimkan ucapan selamat memang sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia. Kalau dulu orang mengirim kartu ucapan lewat Pak Pos, kini orang menyampaikannya melalui media internet, terutama situs jejaring sosial atau surat elektronik (e-mail).Selain lebih cepat, biaya pengiriman kartu ucapan digital juga jauh lebih murah ketimbang kartu ucapan cetak yang harus dikirim satu persatu ke alamat masing-masing si penerima.Tak hanya itu, kartu ucapan digital memiliki keunikan-keunikan yang tidak ditemukan di kartu ucapan cetak. Semisal, kartu ucapan digital memiliki desain yang sesuai dengan karakter si pengirim. "Kesannya lebih hidup dan terlihat lebih eksklusif," kata Putu Andhika, pemilik Digital Art Bali Design di Bali.Andhika mengatakan, kartu ucapan digital terlihat lebih hidup karena ada bermacam-macam animasi. "Gambarnya bisa bergerak-gerak atau menunjukkan ekspresi dari pemesannya sehingga terlihat nyata," paparnya. Ia bilang, tren kartu ucapan digital mulai ramai sejak 2007.Menurut Andhika, kartu digital juga lebih awet dan multifungsi. Asalkan, disimpan dalam e-mail atau data di komputer. Sehingga, sewaktu-waktu ingin bernostalgia untuk melihatnya, gampang ditemukan.Sedangkan, multifungsi maksud Andhika adalah, kartu digital tidak hanya sekadar kartu biasa. Tapi juga, bisa dicetak dengan ukuran poster untuk menjadi pajangan di dinding.Pesan dan gambar di kartu digital juga bisa dipilih agar lebih dekat antara si pengirim dan penerimanya. Jadi, "Pesan yang disampaikan terasa lebih intim dan bermakna," ujar Andhika. Andhika menjelaskan, kartu digital telah menjadi cara baru dalam dunia surat-menyurat. Dan, tidak terpaku pada perayaan tertentu saja, seperti ucapan hari raya keagamaan atau ulang tahun, tetapi juga bertema kehidupan sehari-hari. "Jika surat lebih terpaku pada kata-kata, kartu digital berbicara lewat foto atau gambar, dan tentunya dapat lebih menggugah perasaan seseorang," imbuhnya.Hadikusuma Wahab, pemilik KartuMuu, adalah salah satu pencipta kartu digital yang membuat kartu ucapan dengan tema kehidupan sehari-hari. "Saya berusaha membikin kartu ucapan yang dapat membuat orang tersenyum, tertawa, dan kesal. Kalimat di kartu harus nyeleneh," tutur lelaki dengan panggilan Dhiku ini.Dhiku bersama tim kreatifnya juga membuat kartu bertema kehidupan sehari-hari, seperti nonton bareng dan kemacetan jalan raya. Kartu hari raya keagamaan dan ucapan dengan desain unik bernuansa lokal Indonesia juga tak ketinggalan dibuatnya. Saat ini, KartuMuu punya 2.500 anggota. Mereka bebas memilih desain kartu ucapan yang ditampilkan di situs www.kartumuu.com. Website ini menyediakan 200 desain kartu dengan bermacam tema. Kartu-kartu ucapan itu dikirim ke orang yang dituju lewat situs jejaring sosial, seperti Facebook dan Twitter.Pengambilan dan pengiriman kartu bebas biaya. Lalu, darimana Dhiku memperoleh pemasukan? Rupanya, lelaki 24 tahun ini menggandeng perusahaan untuk menyertakan merek perusahaan di desain kartu produksi KartuMuu. Perusahaan dapat mempromosikan mereknya ke masyarakat melalui jejaring sosial. "Kalau 10 orang memakai kartu ucapan KartuMuu dengan merek suatu perusahaan, kartu itu bisa terkirim ke sekitar 5.000 kawan pengirim. Efek beriklannya sangat besar," kata Dhiku.Jalur lain pendapatan KartuMuu yakni, jasa pengiriman kartu ucapan dari perusahaan ke klien dan pelanggan. Perusahaan yang ingin mengirimkam kartu ucapan digital bisa minta bantuan KartuMuu untuk membuat desain kartu. Setelah desain diisi pesan, KartuMuu menyebar kartu itu ke klien dan pelanggan perusahaan tersebut. Dari dua jalur pendapatan itu, KartuMuu bisa mengantongi Rp 50 juta per bulan. Muljadi Thio, pemilik Internet Promotion Online, mematok harga kartu ucapan digital mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 300.000. "Tergantung dengan kerumitan dari desainnya," ujarnya.Bersama dengan tiga pegawainya, Muljadi mendapatkan pesanan kartu antara 15 hingga 20 desain berbeda, dengan proses pembuatan kartu antara 10 menit sampai satu hari. Ia bisa mendapatkan omzet antara Rp 1 juta sampai Rp 3 juta per hari. "Setiap bulannya, kami mampu meraih omzet hingga Rp 40 juta," kata dia.Pemasaran usaha kartu ucapan digital buatan Muljadi sudah merambah hingga ke Riau, Bandung, Kalimantan, dan Sulawesi. Pelanggan desain kartu ucapan digital Muljadi mulai dari perorangan hingga perusahaan.Sementara, Andhika mendapat pesanan pembuatan desain kartu digital hingga 200 biji per bulan. Namun, permintaan yang masuk sering datang saat hari raya keagamaan. Di bulan-bulan biasa, ia hanya mendapat order 15 kartu digital. Dengan memasang tarif pembuatan desain kartu digital mulai Rp 50.000 sampai Rp 100.000, Andhika mampu mencetak omzet tak lebih dari Rp 10 juta per bulan. Namun, ia yakin pasar kartu ucapan digital yang kian luas akan membuat usahanya terus maju terutama sepanjang tahun ini. Andhika dan Muljadi sama-sama sepakat kreativitas yang paling penting. Tak lupa, soal piranti lunak komputer yang digunakan. Andhika, contohnya, menggunakan program Adobe Ilustrator, Photoshop, dan Flash untuk penggunaan animasi. Adapun Muljadi menambahkan program Corel Draw untuk membuat gambar lebih hidup dalam desain kartu digitalnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News