JAKARTA. Menyambut pemilihan umum (pemilu) legislatif, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkerek. Pemilu Effect membawa IHSG naik 1,3% ke level 4.921,03, kemarin. IHSG bergerak anomali, lantaran mayoritas bursa utama Asia regional memerah. Maka itu, Thendra Chrisnanda, analis BNI Securities menyimpulkan, pergerakan IHSG lebih karena sentimen menjelang pemilu legislatif. Pasar yakin, partai pemenang pemilu akan sesuai harapan. Namun, kata John Daniel Rachmat, Kepala Riset Mandiri Sekuritas, selain faktor pemilu, data-data terbaru ekonomi Indonesia yang membaik berandil besar mengerek IHSG. "Tak ada risiko politik sejak Joko Widodo diumumkan menjadi calon presiden," kata dia.
Sekedar euforia dan rawan profit taking
JAKARTA. Menyambut pemilihan umum (pemilu) legislatif, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkerek. Pemilu Effect membawa IHSG naik 1,3% ke level 4.921,03, kemarin. IHSG bergerak anomali, lantaran mayoritas bursa utama Asia regional memerah. Maka itu, Thendra Chrisnanda, analis BNI Securities menyimpulkan, pergerakan IHSG lebih karena sentimen menjelang pemilu legislatif. Pasar yakin, partai pemenang pemilu akan sesuai harapan. Namun, kata John Daniel Rachmat, Kepala Riset Mandiri Sekuritas, selain faktor pemilu, data-data terbaru ekonomi Indonesia yang membaik berandil besar mengerek IHSG. "Tak ada risiko politik sejak Joko Widodo diumumkan menjadi calon presiden," kata dia.