JAKARTA. Sia-sia saja Pemerintah dan pengembang mengebut pembangunan rumah susun (rusun), rumah sederhana sehat (RSh), dan rumah swadaya. Soalnya, sampai detik ini, masih ada sedikitnya 100.000 unit yang belum mendapat aliran listrik. Walhasil, unit-unit tersebut belum dihuni atau laku terjual. Deputi Pembiayaan Kementerian Negara Perumahan Rakyat Tito Nurbaintoro mengatakan, total kebutuhan setrum bagi 100.000 unit mencapai 36,28 juta watt. Rinciannya, rusun sebanyak 11,52 juta watt, RSH 23,55 juta watt, serta rumah swadaya 1,22 juta watt. "Pemerintah membutuhkan dana subsidi listrik sebesar Rp 400 miliar," katanya, Senin (15/6). Data Departemen Pekerjaan Umum (PU) menyebut, sepanjang 2003 hingga 2008 lalu sudah berdiri 139 twin block atau menara kembar. Tapi, hanya 60,5 twin block atau 43,2% saja yang sudah ditinggali, lalu 45 twin block (33%) segera dihuni pada 2009 ini, dan 12 twin block (8,8%) siap dihuni. Adapun sisanya, "Masih ada 22 twin block atau sekitar 15% sedang dibahas dengan Pemerintah daerah untuk menyelesaikan masalah pasokan listrik," ujar Direktur Jenderal Cipta Karya Departemen PU, Budi Yuwono.
Sekitar 100.000 Unit Rusun dan RSh Belum Dapat Pasokan Listrik
JAKARTA. Sia-sia saja Pemerintah dan pengembang mengebut pembangunan rumah susun (rusun), rumah sederhana sehat (RSh), dan rumah swadaya. Soalnya, sampai detik ini, masih ada sedikitnya 100.000 unit yang belum mendapat aliran listrik. Walhasil, unit-unit tersebut belum dihuni atau laku terjual. Deputi Pembiayaan Kementerian Negara Perumahan Rakyat Tito Nurbaintoro mengatakan, total kebutuhan setrum bagi 100.000 unit mencapai 36,28 juta watt. Rinciannya, rusun sebanyak 11,52 juta watt, RSH 23,55 juta watt, serta rumah swadaya 1,22 juta watt. "Pemerintah membutuhkan dana subsidi listrik sebesar Rp 400 miliar," katanya, Senin (15/6). Data Departemen Pekerjaan Umum (PU) menyebut, sepanjang 2003 hingga 2008 lalu sudah berdiri 139 twin block atau menara kembar. Tapi, hanya 60,5 twin block atau 43,2% saja yang sudah ditinggali, lalu 45 twin block (33%) segera dihuni pada 2009 ini, dan 12 twin block (8,8%) siap dihuni. Adapun sisanya, "Masih ada 22 twin block atau sekitar 15% sedang dibahas dengan Pemerintah daerah untuk menyelesaikan masalah pasokan listrik," ujar Direktur Jenderal Cipta Karya Departemen PU, Budi Yuwono.