KONTAN.CO.ID - KUPANG. Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT Dani Suhadi mengatakan, sekitar 19.000 ternak babi di wilayah itu mati akibat penyakit flu babi Afrika (ASF). Jumlah itu tercatat sejak awal Februari sampai pertengahan Juni 2020. Belasan ribu ternak yang mati itu tersebar di sejumlah kota atau kabupaten di NTT. Seperti Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, Sabu Raijua, Rote Ndao, Alor, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya. Baca Juga: Kinerja Emiten Saham di BEI Masih Bakal Lesu di Kuartal II-2020
Sekitar 19.000 ternak babi di wilayah NTT mati akibat penyakit flu babi Afrika
KONTAN.CO.ID - KUPANG. Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT Dani Suhadi mengatakan, sekitar 19.000 ternak babi di wilayah itu mati akibat penyakit flu babi Afrika (ASF). Jumlah itu tercatat sejak awal Februari sampai pertengahan Juni 2020. Belasan ribu ternak yang mati itu tersebar di sejumlah kota atau kabupaten di NTT. Seperti Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, Sabu Raijua, Rote Ndao, Alor, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya. Baca Juga: Kinerja Emiten Saham di BEI Masih Bakal Lesu di Kuartal II-2020