Sekjen PBB: Bantuan yang Masuk ke Gaza Sangat Tidak Memadai



KONTAN.CO.ID - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, pada hari Selasa (31/10) mengakui bahwa bantuan kemanusiaan yang kini mulai masuk ke Gaza masih jauh dari kata memadai.

Dalam pernyataannya, Guterres mengatakan jumlah bantuan yang masuk masih jauh dari kebutuhan penduduk Gaza meskipun truk-truk bantuan telah masuk melalui Rafah di Mesir selama seminggu terakhir.

Sebelum perang, sekitar 500 truk yang membawa bantuan dan barang-barang lainnya memasuki Gaza setiap hari.


"Saya sangat khawatir dengan semakin intensifnya konflik antara Israel dan Hamas serta kelompok bersenjata Palestina lainnya di Gaza. Dengan banyaknya korban jiwa di pihak Israel dan Palestina, eskalasi ini hanya menambah penderitaan besar warga sipil," kata Guterres, dikutip Al Jazeera.

Baca Juga: Kelompok Houthi Yaman Turun ke Medan Perang, Meluncurkan Drone & Rudal ke Israel

Pernyataan Sekjen PBB itu muncul di tengah serangan Israel yang semakin intens di Gaza, bahkan menargetkan rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya.

Rentetan serangan kini membuat rumah sakit yang tersisa menerima pasien yang di luar batas kapasitas. Situasi menjadi semakin buruk karena blokade total Israel atas Gaza membuat wilayah itu sulit mendapatkan listrik.

"Rumah sakit sudah kewalahan, dan mereka hampir tidak mampu menangani meningkatnya jumlah korban yang mereka hadapi setiap jamnya. Hal ini terjadi pada saat yang sama ketika semua rumah sakit kekurangan pasokan medis serta obat-obatan dan kehabisan bahan bakar," kata Nebal Farsakh, juru bicara Bulan Sabit Merah Palestina.

Baca Juga: PBB Mengakui Perang Israel-Hamas Telah Meluas ke Suriah

Otoritas kesehatan Palestina melaporkan saat ini ada lebih dari 8.500 orang telah tewas di Gaza, di mana lebih dari setengahnya adalah anak-anak.

Badan perlindungan anak-anak PBB, UNICEF, pada hari Selasa juga merilis pernyataan terkait situasi yang dialami anak-anak di Gaza. Merek menyebut Gaza telah menjadi kuburan bagi ribuan anak-anak.

Serangan udara terbaru Israel pada hari Selasa meratakan seluruh bagian kamp pengungsi Jabalia, menewaskan banyak orang dan melukai lebih dari 100 lainnya. Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza juga melaporkan bahwa lebih dari 50 orang tewas dalam serangan terbaru tersebut.