KONTAN.CO.ID - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, pada hari Kamis (12/10) mendesak agar pasokan makanan, minuman, dan bahan bakar diizinkan masuk ke Gaza di tengah blokade total yang dilakukan oleh tentara Israel. Melalui akun X pribadinya, Guterres menyebut ketiga hal tersebut sebagai pasokan penyelamat hidup yang sangat krusial. "Persediaan krusial yang menyelamatkan nyawa, termasuk bahan bakar, makanan dan air, harus diizinkan masuk ke Gaza. Saat ini kita memerlukan akses kemanusiaan yang cepat dan tanpa hambatan," tulis Guterres.
Melansir
Al Jazeera, setidaknya 51 orang tewas dan 281 lainnya terluka hingga Kamis pagi akibat serangkaian serangan udara Israel menghantam beberapa wilayah Gaza.
Baca Juga: Paket Amunisi AS Tiba di Israel, Kapal Induk Gerald R. Ford Tiba di Laut Mediterania Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan serangan tersebut menghantam Sabra, Al Zaytoun, Al Nafaq dan Tal Al Hawa. Sebuah laporan terpisah mengatakan Khan Younis di Gaza juga terkena serangan udara. Kementerian tersebut juga melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel telah meningkat menjadi 1.200, dengan sekitar 5.600 orang lainnya terluka dalam serangan tersebut. Rumah sakit di seluruh Gaza saat ini sudah menghadapi kelebihan kapasitas karena banyaknya korban jiwa. PBB juga mengatakan bahwa 338.000 orang telah mengungsi di Gaza, seiring terus berlanjutnya serangan bom Israel yang semakin mematikan. Warga Palestina di Gaza kini disebut tidak punya tempat tujuan.
Baca Juga: Palestina: Israel Berupaya Lakukan Genosida di Gaza Upaya Genosida
Utusan Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, pada hari Selasa (10/10) menggambarkan pemboman dan blokade Israel di Jalur Gaza merupakan upaya genosida. "Dehumanisasi terang-terangan dan upaya untuk mengebom masyarakat agar tunduk, menggunakan kelaparan sebagai metode peperangan, dan menghapuskan eksistensi nasional mereka tidak lain adalah genosida. Tindakan-tindakan ini merupakan kejahatan perang," tulis Mansour dalam surat yang dikirim kepada Dewan Keamanan PBB, dikutip
Reuters.
Baca Juga: Tentara Israel Diduga Gunakan Bom Fosfor Secara Ilegal untuk Menyerang Warga Sipil Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menuai kecaman dunia setelah pada hari Senin (9/10) mengumumkan blokade total terhadap wilayah Gaza yang dihuni rakyat Palestina. Blokade total Israel terhadap Gaza menyebabkan pasokan makanan dan bahan bakar tidak dapat memasuki wilayah yang menjadi rumah bagi 2,3 juta rakyat Palestina. Dewan Keamanan PBB telah menggelar pertemuan tertutup untuk membahas eskalasi konflik yang terjadi di Gaza akhir pekan lalu. Sayangnya, pertemuan tersebut tidak melahirkan kesepakatan atau pernyataan bersama apa pun.