Sekjen PBB: Seluruh Dunia Harus Divaksinasi agar Pandemi Covid-19 Berakhir



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menegaskan bahwa syarat utama agar pandemi Covid-19 bisa berakhir adalah vaksinasi. Sayangnya, target vaksinasi dunia tahun ini dianggap akan sulit tercapai.

Berbicara secara virtual dalam forum Davos, atau Forum Ekonomi Dunia, hari Senin (17/1) waktu setempat, Guterres menyoroti masih banyaknya masalah dan ketimpangan yang terjadi selama pandemi yang sudah berjalan dua tahun.

"Dua tahun terakhir menunjukkan kebenaran yang sederhana namun brutal. Jika kita meninggalkan seseorang di belakang, sama saja kita meninggalkan semuanya," kata Guterres, seperti dikutip Channel News Asia.


Lebih lanjut, Guterres juga menegaskan bahwa kegagalan memvaksin semua orang di seluruh dunia bisa membuat varian virus corona baru menyebar lebih mudah tanpa hambatan. Jika kondisi ini terus berlangsung, Guterres yakin kondisi ekonomi dan sosial akan terus sulit.

"Jika kita gagal memvaksinasi setiap orang, kita bisa memunculkan varian baru yang menyebar melintasi perbatasan dan membuat kehidupan sehari-hari dan ekonomi terhenti," lanjut sang Sekjen.

Baca Juga: WHO Resmi Menyetujui 2 Metode Pengobatan Baru untuk Covid-19

Pada kesempatan ini, Guterres lagi-lagi mengingatkan dan mengajak seluruh komunitas internasional untuk bersama-sama menghadapi pandemi dengan setara dan adil, terutama dalam distribusi vaksin.

Guterres pada dasarnya menyoroti program kerja WHO yang menargetkan bisa memvaksinasi 40% populasi Bumi pada akhir 2021 dan hingga 70% pada pertengahan tahun ini. Saat ini Guterres melihat bahwa target itu masih sulit dicapai.

"Kita tidak mendekati target ini. Tingkat vaksinasi di negara-negara berpenghasilan tinggi, memalukan, tujuh kali lebih tinggi daripada di negara-negara Afrika. Kami membutuhkan kesetaraan vaksin, sekarang," tegas Guterres.

Melengkapi sambutannya, Guterres meminta perusahaan farmasi untuk berbagi lisensi, pengetahuan dan teknologi pengembangan vaksin dengan negara-negara berkembang agar pandemi cepat berakhir.