BANYUWANGI. Sekolah pilot Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi senilai Rp 39 miliar diresmikan oleh Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Santoso Edi Wibowo di kawasan Bandara Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Senin (23/12). "Dengan dana 39 miliar dari APBN, sekolah pilot mempunyai fasilitas yang lengkap mulai dari ruang kelas, ruang simulator, ruang laboratorium komputer, klinik kesehatan, ruang makan dan ruang rekreasi. Untuk ruang simulator dilengkapi dengan 3 alat simulator full motion yang bisa digunakan siswa untuk latihan mengendalikan pesawat," kata Santoso kepada Kompas.com saat peresmian sekolah pilot, Senin (23/12). Santoso menjelaskan, sekolah tersebut bisa menampung 80 taruna, serta ada bangunan hanggar berkapasitas 12 pesawat, apron beserta taxiway atau landasan parkir dan landasan penghubung antara hanggar dan landasan pacu pesawat. "Pemkab Banyuwangi telah menyediakan tanah seluas 5 hektar dan yang telah dibangun ada sekitar 2,4 hektar," kata Santoso. Saat ini, sekolah pilot pertama di Banyuwangi telah memilik 47 siswa dan pertengahan tahun 2014 nanti akan ada 12 orang siswa angkatan pertama yang akan diwisuda. Sedangkan untuk menambah fasilitas, Santoso menjelaskan, Kementerian Perhubungan akan menambahkan tiga pesawat latih jenis Cessna 172 SP dan ditargetkan pada tahun 2016 sudah memiliki 17 pesawat latih. "Rasio idealnya adalah satu pesawat latih untuk 8 taruna," ujarnya. Sekolah pilot negeri di Banyuwangi ini merupakan fasilitas pendidikan pilot kedua yang dimiliki pemerintah setelah sekolah serupa di Curug, Tangerang, Banten yang didirikan pada tahun 1952. Sebelumnya, sekolah pilot di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi hanya digunakan sebagai tempat praktik penerbangan dari jurusan Akademi Tekhnik Keselamatan Penerbangan Surabaya. (Ira Rachmawati)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sekolah Pilot Rp 39 miliar berdiri di Banyuwangi
BANYUWANGI. Sekolah pilot Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi senilai Rp 39 miliar diresmikan oleh Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Santoso Edi Wibowo di kawasan Bandara Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Senin (23/12). "Dengan dana 39 miliar dari APBN, sekolah pilot mempunyai fasilitas yang lengkap mulai dari ruang kelas, ruang simulator, ruang laboratorium komputer, klinik kesehatan, ruang makan dan ruang rekreasi. Untuk ruang simulator dilengkapi dengan 3 alat simulator full motion yang bisa digunakan siswa untuk latihan mengendalikan pesawat," kata Santoso kepada Kompas.com saat peresmian sekolah pilot, Senin (23/12). Santoso menjelaskan, sekolah tersebut bisa menampung 80 taruna, serta ada bangunan hanggar berkapasitas 12 pesawat, apron beserta taxiway atau landasan parkir dan landasan penghubung antara hanggar dan landasan pacu pesawat. "Pemkab Banyuwangi telah menyediakan tanah seluas 5 hektar dan yang telah dibangun ada sekitar 2,4 hektar," kata Santoso. Saat ini, sekolah pilot pertama di Banyuwangi telah memilik 47 siswa dan pertengahan tahun 2014 nanti akan ada 12 orang siswa angkatan pertama yang akan diwisuda. Sedangkan untuk menambah fasilitas, Santoso menjelaskan, Kementerian Perhubungan akan menambahkan tiga pesawat latih jenis Cessna 172 SP dan ditargetkan pada tahun 2016 sudah memiliki 17 pesawat latih. "Rasio idealnya adalah satu pesawat latih untuk 8 taruna," ujarnya. Sekolah pilot negeri di Banyuwangi ini merupakan fasilitas pendidikan pilot kedua yang dimiliki pemerintah setelah sekolah serupa di Curug, Tangerang, Banten yang didirikan pada tahun 1952. Sebelumnya, sekolah pilot di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi hanya digunakan sebagai tempat praktik penerbangan dari jurusan Akademi Tekhnik Keselamatan Penerbangan Surabaya. (Ira Rachmawati)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News