Sektor e-commerce akan memimpin pertumbuhan belanja digital di televisi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor e-commerce yang sedang berkembang di Indonesia dinilai akan memimpin pertumbuhan belanja digital di televisi. Analis Mirae Sekuritas Christine Natasya dalam riset yang dirilis pada 14 Juni 2021 menuturkan, kalau ini berkat pesatnya pertumbuhan perusahaan start-up teknologi.

Selain itu, Christine melihat dengan adanya ekspektasi pertumbuhan ekonomi akan membuat belanja iklan terus mengalami pertumbuhan lanjutan di semester II/2021. Beberapa hal yang akan mendukung salah satunya program tayangan olahraga kembali berlanjut di televisi.

Analis Samuel Sekuritas Nashrullah Putra juga menilai, sektor media akan berkinerja solid di semester II/2021, karena tren belanja iklan masih akan bertumbuh. “Ini akan berdampak positif juga terhadap kinerja dari emiten media,” katanya kepada Kontan.


Baca Juga: Facebook hingga Twitter, investasi besar-besaran untuk fitur belanja

Selama tahun 2021, Christine berpandangan dengan kepercayaan yang lebih besar pada ekonomi Indonesia, ia perkirakan pemulihan belanja iklan yang sangat ringan, karena masih adanya kehati-hatian dengan PPKM yang berkepanjangan. Christine juga percaya, perusahaan fast-moving consumer goods (FMGC) lainnya akan menunjukkan pertumbuhan pengeluaran iklan di kuartal III/2021.

 
SCMA Chart by TradingView

Dari studi yang dirilis oleh Marketing Interactive di tahun 2020, Christine melihat nilai pasar belanja iklan Indonesia menyusut 9,1% menjadi US$ 6,5 miliar, karena pandemi. Akan tetapi, menurutnya angka ini sedikit demi sedikit sudah rebound di tahun 2021, terutama di televisi dan platform digital.

Dari studi ini diperkirakan bahwa, di tahun 2021 belanja iklan Indonesia akan meningkat sedikit di atas 10%, angka ini menurutnya akan sedikit melampaui titik tertinggi sebelumnya pada tahun 2019.

 
MNCN Chart by TradingView

Nashrullah melihat MNCN menarik di sektor ini. ini menurutnya karena valuasi yang masih terdiskon jauh dari SCMA. Ia merekomendasikan MNCN beli dengan target harga Rp 1.650 per saham. 

Christine menilai sektor ini overweight. Ia percaya bahwa masa terendah dari belanja iklan sudah selesai di tahun kemarin. Sehingga ia memperkirakan adanya sedikit rebound dalam pendapatan iklan di semester II/2021. Sementara  itu, Christine merekomendasikan beli MNCN dan SMCA dengan masing-masing target harga Rp 1.600 per saham dan Rp 2.000 per saham

Selanjutnya: Cetak pertumbuhan laba dua digit, simak bisnis Media Nusantara Citra (MNCN)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .