KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Iklim investasi hulu minyak dan gas bumi (migas) menjadi sorotan. Selain tertekan pandemi Covid-19, salah satu proyek strategis terbesar, yakni proyek Blok Masela kembali menemui kendala. Pasalnya, Royal Dutch Shell Plc. (Shell) yang memiliki 35% hak partisipasi di Blok Masela dikabarkan mundur. Hal ini dikhawatirkan membawa sentimen terhadap iklim investasi hulu migas di Indonesia. Praktisi dan Pengamat Migas Tumbur Parlindungan mengatakan, pandemi Covid-19 memang membuat sejumlah pelaku industri hulu migas menunda rencana maupun aktivitas investasinya.
Sektor hulu migas terpukul Covid-19, pemerintah diminta serius benahi iklim investasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Iklim investasi hulu minyak dan gas bumi (migas) menjadi sorotan. Selain tertekan pandemi Covid-19, salah satu proyek strategis terbesar, yakni proyek Blok Masela kembali menemui kendala. Pasalnya, Royal Dutch Shell Plc. (Shell) yang memiliki 35% hak partisipasi di Blok Masela dikabarkan mundur. Hal ini dikhawatirkan membawa sentimen terhadap iklim investasi hulu migas di Indonesia. Praktisi dan Pengamat Migas Tumbur Parlindungan mengatakan, pandemi Covid-19 memang membuat sejumlah pelaku industri hulu migas menunda rencana maupun aktivitas investasinya.