Sektor Industri dan Bisnis Tumbuh, Konsumsi Listrik PLN Meningkat



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencatatkan pertumbuhan konsumsi listrik hingga November 2022.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Gregorius Adi Trianto menjelaskan, penjualan listrik kumulatif PLN hingga November 2022 mencapai 250,4 Terawatt Hour (TWh) atau tumbuh 6,61% secara tahunan atau year on year (yoy).

"Pemulihan ekonomi nasional menjadi salah satu pendorong pertumbuhan listrik di tahun ini. Konsumsi listrik di sektor Rumah Tangga masih mendominasi, meski dari sisi industri dan bisnis sudah jauh lebih baik dibandingkan masa pandemi kemarin," terang Greg kepada Kontan, Rabu (28/12).


Baca Juga: Banyak Industri Libur Saat Nataru, Beban Puncak Listrik Turun 12% di Akhir Tahun

Greg merinci, sektor dengan kontribusi terbesar adalah segmen rumah tangga, sebesar 106,23 TWh setara 42,43%. 

Kemudian disusul segmen industri sebesar 81,17 TWh atau setara 32,42% serta segmen bisnis sebesar 43,99 TWh atau setara 17,57%. Kemudian, segmen sosial sebesar 9,18 TWh setara 3,67% dan segmen publik sebesar 7,82 TWh yang sebesar 3,13%.

Greg mengungkapkan, sektor industri dan bisnis mengalami pertumbuhan year on year cukup tinggi masing-masing sebesar 10,55% dan 13,8%.

PLN pun menargetkan konsumsi listrik tahun depan meningkat sebesar 5,35%. "PLN telah memproyeksikan penjualan tenaga listrik secara nasional akan mencapai 283,22 TWh," imbuh Greg.

Baca Juga: Jelang Natal, PLN Amankan Pasokan Listrik 53 kVA di Gereja Katedral Jakarta

Pertumbuhan paling pesat diperkirakan ada di beberapa wilayah di luar Pulau Jawa seperti Maluku, Kalimantan, hingga Nusa Tenggara Timur. Sebagai contoh, Maluku yang diproyeksikan konsumsi listriknya akan tumbuh hingga 26,61% di tahun 2023.

Sebelumnya, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, dalam menghadapi tantangan ekonomi di tahun 2023 mendatang, PLN terus berkolaborasi dengan pemerintah dan stakeholder dan berkontribusi khususnya di sektor ketenagalistrikan. 

Mengingat kebutuhan listrik akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang.

Demand kelistrikan sempat anjlok bahkan minus karena dampak pandemi. Dengan berbagai best effort, demand kelistrikan ditingkatkan kembali, dan diperkirakan terus mengalami perbaikan seiring pertumbuhan ekonomi di tahun mendatang,” ujar Darmawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli