KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengharapkan pasar konstruksi domestik tumbuh sebesar 8,3% (CAGR 2020-2024), didukung oleh proyek-proyek milik pemerintah di seluruh sektor, terutama di sektor transportasi. Kebutuhan pendanaan untuk sektor transportasi pada 2020-2024 diperkirakan sebesar Rp 3.574 triliun, yang 53,5% lebih tinggi dari angka 2015-2019 sebesar Rp 2.328 triliun. Sepanjang 2015-2020, kontraktor BUMN memiliki pangsa pasar sekitar 41% di pasar konstruksi domestik. Pemerintah memandang bahwa kontraktor BUMN memiliki potensi peningkatan yang menonjol di sektor realty, energi yakni, infrastruktur listrik dan minyak & gas, serta industri, yakni smelter, manufaktur dan pabrik produksi. Analis Mirae Asset Sekuritas, Joshua Michael meyakini bahwa kemunculan varian baru di masa depan bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan.
"Sebab, hampir seluruh penduduk Jakarta telah divaksinasi lengkap dengan tambahan suntikan booster vaksin Covid-19 pada tahun 2022, serta tindakan pencegahan segera dari pemerintah," tulisnya dalam riset, Selasa (4/1). Meskipun demikian, dia bilang pemerintah mengharapkan sektor konstruksi dapat pulih secara bertahap didukung oleh pembangunan infrastruktur yang kuat, yang harus dibiayai baik dari partisipasi pemerintah sekitar Rp 6.000 triliun sepanjang 2020-2024 dan investasi swasta. Baca Juga: IDX SMC Liquid Diproyeksikan Bergerak Konsolidasi pada Awal Tahun 2022 Untuk menggenjot investasi swasta, pemerintah bermaksud merampingkan birokrasi untuk proyek infrastruktur yang dibiayai swasta. Joshua meyakini, dengan inisiatif pemerintah untuk meningkatkan kinerja keuangan kontraktor BUMN serta sentimen positif dari sektor ini, yaitu INA, pengembangan ibu kota baru, dan arus masuk investasi dari amnesti pajak ke-2.