Sektor Konsumtif Mendominasi Pembiayaan Fintech, Apa Pemicunya?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran fintech peer to peer (P2P) lending ke sektor produktif pada Agustus 2024 sebesar Rp 7,99 triliun. Porsinya menurun jadi 29,14% pada Agustus 2024. Selebihnya mengalir ke pembiayaan konsumtif.

Ini berarti, pembiayaan fintech lending ke sektor konsumtif masih mendominasi secara keseluruhan.

Mengenai hal itu, fintech P2P lending PT Teknologi Merlin Sejahtera (UKU) menyebut salah satu pemicunya karena kebutuhan konsumtif memang menjadi fokus utama atau yang paling mendasar dibutuhkan masyarakat untuk saat ini.


"Porsi pinjaman konsumtif yang lebih besar mencerminkan beragam kebutuhan individu, yang mana masing-masing orang memiliki prioritas dan kemampuan pengelolaan keuangan yang berbeda. Bagi sebagian kelompok masyarakat, kebutuhan konsumtif memang menjadi fokus utama. Dengan demikian, hal itu tercermin dalam dominasi segmen pinjaman konsumtif," kata Chief Executive Officer UKU Tony Jackson kepada Kontan, Senin (28/10).

Baca Juga: Penyaluran Kredit Fintech Lending ke Sektor Konsumtif Lebih Mendominasi

Tony menerangkan tren pembiayaan ke sektor konsumtif belakangan ini memang cukup positif. Untuk mengoptimalkan layanan pembiayaan, dia bilang UKU terus memantau perkembangan saat ini. 

Meskipun dalam tren positif, Tony menyebut UKU akan tetap menekankan fokus pada kontrol risiko dalam memastikan kualitas pembiayaan ke peminjam atau borrower.

Selanjutnya: Wamenkeu Anggito Beri Klarifikasi Soal Menteri Akan Pakai Mobil Lokal

Menarik Dibaca: Peringati Hari Sumpah Pemuda, Menkomdigi Dorong Digitalisasi Bersama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat