JAKARTA. Sepanjang sembilan bulan pertama 2014, rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) PT Bank Permata Tbk, meningkat. Direktur Ritel Bank Permata, Bianto Surodjo mengungkapkan, NPL gross PermataBank sepanjang kuartal III-2014 meningkat menjadi 1,4% dibandingkan periode yang sama tahun 2013 yang sebesar 1,1%. Angka itu naik sebesar 0,3% basis poin. NPL net pada PermataBank juga mengalami peningkatan dari 0,5% basis poin pada triwulan III-2013 menjadi 0,8% pada triwulan III-2014. Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PermataBank, Roy Arman Arfandy mengungkapkan, penyumbang NPL di PermataBank adalah kredit sektor manufaktur. Karena itu, pihaknya akan melakukan eksekusi dan negosiasi intensif dengan debitur sektor manufaktur tersebut, sehingga bisa melakukan restrukturisasi utang secepat mungkin.
Sektor manufaktur dorong kredit macet Bank Permata
JAKARTA. Sepanjang sembilan bulan pertama 2014, rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) PT Bank Permata Tbk, meningkat. Direktur Ritel Bank Permata, Bianto Surodjo mengungkapkan, NPL gross PermataBank sepanjang kuartal III-2014 meningkat menjadi 1,4% dibandingkan periode yang sama tahun 2013 yang sebesar 1,1%. Angka itu naik sebesar 0,3% basis poin. NPL net pada PermataBank juga mengalami peningkatan dari 0,5% basis poin pada triwulan III-2013 menjadi 0,8% pada triwulan III-2014. Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PermataBank, Roy Arman Arfandy mengungkapkan, penyumbang NPL di PermataBank adalah kredit sektor manufaktur. Karena itu, pihaknya akan melakukan eksekusi dan negosiasi intensif dengan debitur sektor manufaktur tersebut, sehingga bisa melakukan restrukturisasi utang secepat mungkin.