KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor manufaktur diperkirakan masih akan lesu mengingat sampai hari ini aktivitas masih cenderung menurun. Alhasil, saham sektor manufaktur juga diperkirakan akan mengikuti pergerakan sektornya yang masih melemah. Asal tahu saja, survei IHS markit menunjukkan Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia pada bulan Maret 2020 sebesar 45,3. Padahal pada bulan Februari, PMI manufaktur masih berada di atas level 50 yakni 51,0. IHS markit memprediksi pelemahan masih akan terjadi di kuartal II tahun ini. Asal tahu saja, pada kuartal I 2020, rata-rata PMI manufaktur 48,8. Adapun penurunan terjadi dipicu upaya menangani penyebaran Covid-19.
Sektor manufaktur lesu, bagaimana nasib sahamnya?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor manufaktur diperkirakan masih akan lesu mengingat sampai hari ini aktivitas masih cenderung menurun. Alhasil, saham sektor manufaktur juga diperkirakan akan mengikuti pergerakan sektornya yang masih melemah. Asal tahu saja, survei IHS markit menunjukkan Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia pada bulan Maret 2020 sebesar 45,3. Padahal pada bulan Februari, PMI manufaktur masih berada di atas level 50 yakni 51,0. IHS markit memprediksi pelemahan masih akan terjadi di kuartal II tahun ini. Asal tahu saja, pada kuartal I 2020, rata-rata PMI manufaktur 48,8. Adapun penurunan terjadi dipicu upaya menangani penyebaran Covid-19.