Sektor Migas Masih Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pertambangan dan Energi tahun 1978-1988 Prof. Soebroto menyatakan industri Hulu Migas bukan sunset industri dan masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Untuk itu, pemegang kepentingan daerah atau Kepala Daerah harus mendukung industri migas guna mewujudkan target 1 juta barrel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada tahun 2030.

Soebroto yang juga hadir sebagai pengisi acara Inspiration Talk menyebut pekerja dan masyarakat yang mendukung industri hulu migas sebagai pejuang migas.


“Selamat berjuang, industri ini masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia dan, industri migas bukanlah sunset industri, tapi sunrise industri,” kata Soebroto dikutip dalam keterangan resmi, Jumat (28/10). 

Baca Juga: Kemenkeu Catat Nilai Barang Milik Negara Hulu Migas Capai Rp 577 Triliun

Soebroto juga turut mengajak SKK Migas, KKKS dan stakeholder migas dan masyarakat  untuk tetap bersemangat menuju Indonesia Emas 2045.

Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman menyampaikan perlu bersatu dalam semangat kebangsaan dan langkah bersama untuk menjalankan kegiatan Industri hulu migas ke depan cukup  menantang. 

Perlu semangat dan kerja keras untuk  menemukan sumber tambahan produksi migas dan cadangan migas yang baru melalui kegiatan eksplorasi dan pengeboran pengembangan yang masif di seluruh WK migas di Indonesia khususnya di Sumbagut, untuk mencapai visi hulu migas 2030.

“Mari terus kita bergandengan tangan dan sinergi antara Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat dan  Industri hulu migas di Wilayah Sumbagut untuk mencapai target nasional yang tentunya akan berdampak ke daerah,” tegas Fatar Yani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .