KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga akhir tahun, sektor otomotif masih cukup prospektif. Permintaan sektor otomotif masih tinggi di tengah kendala langkanya pasokan chip semikonduktor. Analis Samuel Sekuritas Indonesia Pebe Peresia mengatakan, industri otomotif akan terus melanjutkan kinerja positifnya hingga akhir tahun. Hal itu karena menilai kinerja pemain besar dalam sektor otomotif terus bertumbuh. Meski segmen otomotif bukan merupakan bisnis utama PT Astra International Tbk (ASII) namun penjualan unit kendaraan roda 4 di kuartal III/2022 berhasil naik 32% secara kuartalan dan meningkat 15,4% secara tahunan.
Pebe mengungkapkan, penjualan kendaraan roda empat milik ASII mencapai 155.000 unit yang berkontribusi sebesar 55% terhadap penjualan mobil nasional. Adapun Toyota dan Daihatsu sebagai kontributor utama penjualan ASII sebesar 90%.
Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) dan Zhejiang Huayou Segera Mulai Proyek Smelter Pomalaa Selain itu, penjualan kendaraan roda dua turut meningkatkan kinerja ASII yang berhasil mempertahankan posisinya sebagai
market leader di pasar roda dua nasional dengan
market share sebesar 70%. Penjualan segmen roda dua ASII berangsur pulih sejak Agustus 2022, setelah sempat menurun di kuartal II/2022 akibat masalah semikonduktor. "Kami meyakini industri otomotif akan terus melanjutkan kinerja positifnya hingga akhir tahun," kata Pebe kepada Kontan.co.id, Jumat (11/11) Di samping itu, adanya penyegaran produk dengan peluncuran model terbaru bakal mewarnai sektor otomotif. Salah satunya inovasi dari Toyota Innova Zenix yakni tipe Innova pertama dengan mesin
hybrid yang diperkirakan akan rilis di akhir tahun ini. Terkhusus ASII, emiten induk usaha grup Astra ini juga berencana untuk melakukan lokalisasi produk
hybrid di tahun ini serta merilis beberapa model
electric vehicle di tahun mendatang yaitu 2 model kendaraan listrik roda dua di 2024-2025. Analis Trimegah Sekuritas Hasbie & Alpinus Dewangga mengatakan dalam riset tanggal 14 Oktober 2022 bahwa sektor otomotif masih akan melaju hingga akhir tahun. Pihaknya menilai minat tinggi masih ditunjukkan yang dicerminkan dari terjadinya inden atau masa tunggu untuk kepemilikan kendaraan. Pemeriksaan inventaris menunjukkan bahwa New HRV Honda telah inden sejak Juni 2022 dan Honda HRV model 1.5 S CVT sudah inden minimal 3 bulan. Honda Brio juga sudah inden sejak Agustus 2022. "Namun, kondisi suku bunga tinggi saat ini dapat membayangi realisasi penjualan. Sebab, hampir 70% transaksi kendaraan di Indonesia dilakukan melalui lembaga pembiayaan atau melalui kredit," tulisnya dalam riset (14/10). Dari bisnis hulu, ketersediaan pasokan chip semikonduktor diproyeksikan bakal membaik. Pebe menilai masalah suplai semikonduktor akibat
lockdown di China dampaknya tidak akan sesignifikan di pada kuartal II-2022 dimana penjualan kendaraan roda dua turun 43,5% di bulan Mei. Hal itu karena adanya langkah pabrikan otomotif mencari sumber pasokan chip semikonduktor baru seperti Astra Honda Motor (AHM) yang melakukan diversifikasi suplai, terutama dari luar China. Analis Henan Putihrai Sekuritas Robertus Hardy & Ezaridho Ibnutama dalam riset 1 November 2022 menyoroti bahwa produsen suku cadang otomotif tanah air juga tidak terganggu kendala chip akibat
lockdown China. Misalnya, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) dengan serangkaian ekspansi perluasan ataupun pembangunan pabrik baru akan mengatasi masalah kelangkaan chip. DRMA tengah kebanjiran orderan dari berbagai mitra seiring peluncuran produk-produk otomotif baru.
Baca Juga: Begini Pandangan Cisadane Sawit Raya (CSRA) Soal Prospek Bisnis pada 2023 Diketahui bahwa kantor Pusat DRMA memulai lini produksi baru untuk Daihatsu pada September 2022. Hyundai pun telah bermitra dengan DRMA untuk memproduksi suku cadang untuk model Creta barunya sebagai anggota hanggar dan suspensi, masing-masing menargetkan komponen terproduksi 5.000 unit/bulan . Pabrik baru juga sedang dibangun untuk meningkatkan hasil produksi Model Stargazer milik Hyundai yang akan datang. Pabrik PT Dharma Electrindo dengan kapasitas produksi 71.000 unit bakal bertambah kapasitas 10.000 unit guna menjawab keperluan produksi Astra Honda Motors di masa mendatang. "Lini produksi tersebut siap digunakan, tetapi DRMA sedang menunggu sinyal dari AHM untuk memulai operasi," tulisnya dalam riset (1/11). Pendapatan DRMA hingga September 2022, melonjak 28% menjadi Rp 2,66 triliun. Dimana, PT Astra Honda Motors (AHM) masih menjadi kontributor utama sebesar 49,6% diikuti oleh PT Astra Daihatsu Motors (ADM) sebesar 9,6%.
Adapun Henan Putihrai memproyeksikan penjualan sepeda motor Indonesia tahun ini diperkirakan tumbuh 2-8%
year-on-year (YoY) mencapai 5,1 – 5,4 juta unit. Sedangkan penjualan mobil diproyeksikan tumbuh 8% YoY mencapai 960.000 unit. Samuel Sekuritas memperkirakan volume penjualan roda dua sebesar 5,25 juta unit atau tumbuh 3,8% YoY. Serta, untuk segmen roda empat menjadi sebesar 950,000 unit atau tumbuh 7,1% YoY. Sementara, Trimegah Sekuritas melaporkan bahwa hasil total penjualan kendaraan roda empat sebesar 758.000 unit hingga kuartal III/2022 telah mencapai 81,2% dari target tahun ini. Penjualan kendaraan roda dua sebesar 3,6 juta unit hingga September telah mencapai 70,8% dari estimasi Trimegah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi