JAKARTA. Kebijakan loan to value (LTV) yang mengharuskan nasabah menyediakan uang muka kredit sebesar 25% sampai 30% untuk kredit kepemilikan rumah dan mobil mulai menunjukkan dampak. Penyaluran kredit otomotif terlihat paling terpukul sejak aturan ini, menyusul kredit perumahan yang susut tipis. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), penurunan kredit otomotif mulai terjadi pada Juli 2012. Nilai kredit menurun Rp 1,59 triliun dibandingkan Juni 2012 (month to month/mtm) yang mencapai Rp 107,21 triliun. Pada Oktober 2012 kredit otomotif tinggal Rp 100,04 triliun, menurun 6,5% dibandingkan posisi Juli. Jika disetahunkan atau year on year (yoy) berkurang sebesar 3,34%Kondisi berbeda terjadi di kredit properti. Segmen kredit ini sempat menurun pada Agustus, lantaran perayaan Idul Fitri. Saat seperti itu, masyarakat mengutamakan belanja keperluan hari raya, ketimbang akad kredit rumah.
Sektor otomotif paling terpukul aturan LTV
JAKARTA. Kebijakan loan to value (LTV) yang mengharuskan nasabah menyediakan uang muka kredit sebesar 25% sampai 30% untuk kredit kepemilikan rumah dan mobil mulai menunjukkan dampak. Penyaluran kredit otomotif terlihat paling terpukul sejak aturan ini, menyusul kredit perumahan yang susut tipis. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), penurunan kredit otomotif mulai terjadi pada Juli 2012. Nilai kredit menurun Rp 1,59 triliun dibandingkan Juni 2012 (month to month/mtm) yang mencapai Rp 107,21 triliun. Pada Oktober 2012 kredit otomotif tinggal Rp 100,04 triliun, menurun 6,5% dibandingkan posisi Juli. Jika disetahunkan atau year on year (yoy) berkurang sebesar 3,34%Kondisi berbeda terjadi di kredit properti. Segmen kredit ini sempat menurun pada Agustus, lantaran perayaan Idul Fitri. Saat seperti itu, masyarakat mengutamakan belanja keperluan hari raya, ketimbang akad kredit rumah.