JAKARTA. Krisis kredit global memukul telak sektor pariwisata. Tak hanya negara-negara lain, tapi juga Indonesia. Yang paling merasakan dampak krisis di sektor ini adalah usaha biro perjalanan wisata atau travel agen di Indonesia. Menurut Ketua Association Tours and Travel Agencies (Asita) Ben Sukma, dari pertengahan tahun lalu hingga saat ini, sudah 20% atau 1.300 anggotanya tidak lagi beroperasi. Lemahnya industri pariwisata dalam negeri akibat merosotnya jumlah turis asing yang berkunjung menjadi salah satu pemicunya. "Selama ini, banyak yang salah mengira, peruntungan di sektor pariwisata bakalan bagus dengan berlomba-lomba membuka travel agen. Tapi sekarang faktanya berbeda," ungkap Ben.
Sektor Pariwisata Terpuruk, 1.300 Anggota Asita Gulung Tikar
JAKARTA. Krisis kredit global memukul telak sektor pariwisata. Tak hanya negara-negara lain, tapi juga Indonesia. Yang paling merasakan dampak krisis di sektor ini adalah usaha biro perjalanan wisata atau travel agen di Indonesia. Menurut Ketua Association Tours and Travel Agencies (Asita) Ben Sukma, dari pertengahan tahun lalu hingga saat ini, sudah 20% atau 1.300 anggotanya tidak lagi beroperasi. Lemahnya industri pariwisata dalam negeri akibat merosotnya jumlah turis asing yang berkunjung menjadi salah satu pemicunya. "Selama ini, banyak yang salah mengira, peruntungan di sektor pariwisata bakalan bagus dengan berlomba-lomba membuka travel agen. Tapi sekarang faktanya berbeda," ungkap Ben.