Sektor Perbankan Jadi Penyumbang Terbesar Setoran Dividen BUMN



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga akhir Juli 2024, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah memberikan kontribusi signifikan terhadap penerimaan negara melalui setoran dividen.

Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), total dividen yang disetorkan oleh BUMN mencapai Rp 68,3 triliun. Angka ini mencerminkan pencapaian 79,6% dari target APBN 2024, menunjukkan peningkatan sebesar 13,4% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023, di mana setoran dividen mencapai Rp 60,2 triliun.

Faktor Pendorong Peningkatan Setoran Dividen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat bahwa peningkatan setoran dividen ini sebagian besar berasal dari BUMN di sektor non-komoditas, terutama dari sektor perbankan. Kinerja keuangan yang solid dari BUMN perbankan memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan dividen yang disetorkan ke kas negara.


Kinerja ini mencerminkan efisiensi operasional dan kemampuan BUMN untuk mengelola aset serta likuiditas dengan baik di tengah tantangan ekonomi global.

Sektor perbankan menjadi kontributor utama dalam setoran dividen BUMN pada tahun ini. Meskipun pemerintah tidak merinci jumlah setoran dividen dari masing-masing BUMN, jelas bahwa kinerja keuangan yang kuat di sektor ini memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan pendapatan negara yang dipisahkan (KND).

Hal ini menunjukkan bahwa sektor perbankan terus menjadi andalan dalam menyokong stabilitas keuangan negara.

Baca Juga: Timah (TINS) Melunasi Obligasi dan Sukuk Sebesar Rp 806 Miliar

Implikasi Terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Setoran dividen BUMN ini masuk dalam kategori pendapatan kekayaan negara yang dipisahkan (KND), yang merupakan bagian dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Peningkatan signifikan dalam setoran dividen ini memberikan kontribusi positif terhadap total PNBP, membantu pemerintah mencapai target penerimaan yang telah ditetapkan dalam APBN 2024.

PNBP memainkan peran penting dalam mendukung anggaran negara, terutama dalam konteks pembiayaan berbagai program pemerintah tanpa harus sepenuhnya bergantung pada penerimaan pajak.

Dengan demikian, peningkatan setoran dividen dari BUMN memberikan dampak ganda, yakni memperkuat keuangan negara sekaligus mempertegas peran BUMN sebagai penggerak utama perekonomian nasional.

Tantangan dan Prospek ke Depan

Meskipun kinerja BUMN secara keseluruhan cukup baik, ada beberapa tantangan yang perlu diantisipasi ke depan:

  1. Ketidakpastian Ekonomi Global: Kondisi ekonomi global yang fluktuatif dapat mempengaruhi kinerja keuangan BUMN, terutama yang terlibat dalam perdagangan internasional dan komoditas.

  2. Efisiensi Operasional: BUMN perlu terus meningkatkan efisiensi operasional untuk memastikan bahwa mereka dapat terus memberikan kontribusi dividen yang signifikan.

  3. Diversifikasi Sumber Pendapatan: BUMN harus beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan berinovasi dalam mencari sumber pendapatan baru untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan setoran dividen.

Baca Juga: Dukung Hilirisasi, MIND ID Kebut Proyek Strategis

Meski tantangan ada, prospek peningkatan setoran dividen BUMN tetap positif dengan beberapa faktor pendorong:

  1. Pemulihan Ekonomi Pasca-Pandemi: Pemulihan ekonomi yang terus berlanjut pasca-pandemi COVID-19 diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan BUMN di berbagai sektor.

  2. Investasi Infrastruktur dan Digitalisasi: Inisiatif pemerintah untuk mendorong investasi di sektor infrastruktur dan digitalisasi dapat membuka peluang baru bagi BUMN untuk meningkatkan kinerja dan kontribusinya terhadap penerimaan negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .