KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Kenaikan harga minyak dunia menekan sektor pertanian di berbagai negara. Maklum, seiring kenaikan harga minyak bumi, harga bahan bakar solar ikut naik. Padahal bahan bakar merupakan salah satu komponen besar dalam pengeluaran sektor pertanian. Tak pelak, margin petani pun tergerus. Celakanya, hal ini terjadi di musim panen raya yang membuat harga jual komoditas jatuh. Untuk bertahan, petani pun melakukan penghematan pupuk dan pengurangan pegawai. Patokan harga minyak global, yakni Brent telah menyentuh US$ 80 per barel pada Kamis (17/5) lalu. Ini adalah harga Brent tertinggi dalam empat tahun terakhir. Dampaknya telah dirasakan para petani di berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika Serikat (AS), Rusia, Brasil hingga Eropa. Biaya produksi pertanian mereka meningkat akibat naiknya harga bahan baku solar mengekor kenaikan harga Brent. Bahan bakar menyumbang sekitar 5% dari total pengeluaran sektor pertanian di AS. Kenaikan harga solar membuat margin para petani terpangkas hingga setengahnya jika dibandingkan dengan tahun 2013. Posisis petani kian terjepit, sebab pada saat sama, ada panen raya yang membuat pasokan melimpah dan harga komoditas pertanian seperti jagung, gandum, dan kedelai anjlok.
Sektor pertanian global tertekan akibat kenaikan harga solar
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Kenaikan harga minyak dunia menekan sektor pertanian di berbagai negara. Maklum, seiring kenaikan harga minyak bumi, harga bahan bakar solar ikut naik. Padahal bahan bakar merupakan salah satu komponen besar dalam pengeluaran sektor pertanian. Tak pelak, margin petani pun tergerus. Celakanya, hal ini terjadi di musim panen raya yang membuat harga jual komoditas jatuh. Untuk bertahan, petani pun melakukan penghematan pupuk dan pengurangan pegawai. Patokan harga minyak global, yakni Brent telah menyentuh US$ 80 per barel pada Kamis (17/5) lalu. Ini adalah harga Brent tertinggi dalam empat tahun terakhir. Dampaknya telah dirasakan para petani di berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika Serikat (AS), Rusia, Brasil hingga Eropa. Biaya produksi pertanian mereka meningkat akibat naiknya harga bahan baku solar mengekor kenaikan harga Brent. Bahan bakar menyumbang sekitar 5% dari total pengeluaran sektor pertanian di AS. Kenaikan harga solar membuat margin para petani terpangkas hingga setengahnya jika dibandingkan dengan tahun 2013. Posisis petani kian terjepit, sebab pada saat sama, ada panen raya yang membuat pasokan melimpah dan harga komoditas pertanian seperti jagung, gandum, dan kedelai anjlok.