JAKARTA. Menurunnya sektor properti turut menyeret-nyeret kinerja emiten keramik pada enam bulan pertama tahun ini. Pendapatan dan laba bersih empat emiten yang memproduksi keramik turun. Penjualan PT Keramika Indonesia Asosiasi Tbk (KIAS), PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) dan PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) merosot pada semester pertama. Hanya PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA) yang mencetak kenaikan penjualan tipis. Laba bersih perusahaan-perusahaan keramik ini juga anjlok. Kerugian bersih IKAI melonjak ketimbang kerugian pada semester pertama tahun lalu. Sedangkan MLIA yang mencetak kenaikan pendapatan pun harus rela mencetak rugi Rp 40,11 miliar. Padahal, MLIA masih mencatat laba bersih Rp 330,94 miliar pada semester pertama tahun lalu.
Sektor properti menyeret kinerja keramik
JAKARTA. Menurunnya sektor properti turut menyeret-nyeret kinerja emiten keramik pada enam bulan pertama tahun ini. Pendapatan dan laba bersih empat emiten yang memproduksi keramik turun. Penjualan PT Keramika Indonesia Asosiasi Tbk (KIAS), PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) dan PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) merosot pada semester pertama. Hanya PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA) yang mencetak kenaikan penjualan tipis. Laba bersih perusahaan-perusahaan keramik ini juga anjlok. Kerugian bersih IKAI melonjak ketimbang kerugian pada semester pertama tahun lalu. Sedangkan MLIA yang mencetak kenaikan pendapatan pun harus rela mencetak rugi Rp 40,11 miliar. Padahal, MLIA masih mencatat laba bersih Rp 330,94 miliar pada semester pertama tahun lalu.