Sektor Properti Mulai Pulih, Prospek DIRE Dinilai Kembali Menjanjikan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana jenis Dana Investasi Real Estat (DIRE) sepertinya mulai memperlihatkan prospek yang menarik. Hal ini terlihat dari salah satu reksadana DIRE milik Ciptadana Asset Management (AM), yakni DIRE Ciptadana Properti Ritel Indonesia (XCID) yang sempat menjadi salah satu top gainers dengan naik 28,24%.

Direktur Ciptadana AM Herdianto Budiarto mengungkapkan, kenaikan harga XCID tidak lebih dari faktor pergerakan pasar semata. Ia menyebut, sejauh ini tidak ada informasi atau sentimen yang signifikan yang bisa mengangkat harga XCID secara signifikan.

“Mungkin, sentimen positif yang membantu pergerakan harganya adalah pengumuman pembagian dividen kuartal I-2022 yang besarannya jauh lebih baik dibanding kuartal sebelumnya,” kata Herdianto kepada Kontan.co.id.


Adapun, merujuk keterbukaan informasi BEI, untuk kuartal I-2022, Ciptadana AM berencana membagikan dividen sebanyak-banyaknya 1,85 miliar dengan dividen per unit penyertaannya sebesar Rp 0,4642.

Baca Juga: Industri Reksadana Bisa Diuntungkan Pengetatan Aturan Pengelolaan Investasi Unitlink

Angka tersebut jauh lebih jika dibandingkan kuartal IV-2020 di mana dividen yang dibagikan sebanyak-banyaknya 1,27 miliar dengan dividen per unit penyertaannya sebesar Rp 0,3167 per unit.

Namun, Herdianto menjelaskan bahwa membaiknya angka tersebut tidak terlepas dari adanya perbaikan kinerja operasional aset XCID, yakni Solo Grand Mall. Dengan tema besar pemulihan ekonomi serta meningkatnya tingkat kunjungan ke mall pada tahun ini seiring meredanya Covid-19, kegiatan usaha di mall pun diproyeksi terus membaik dan memberikan optimisme.

“Seiring utilisasi dari bangunan tersebut semakin optimal, tingkat okupansi pun semakin membaik. Kami juga berharap, ke depannya valuasi properti juga ikut naik sehingga membuat income bagi para pemilik DIRE bisa membaik dan stabil,” imbuh Herdianto.

Sementara itu, CEO Edvisor.id Praska Putrantyo menambahkan, prospek DIRE sangat dipengaruhi oleh perbaikan ekonomi sektor riil karena berkontribusi pada perbaikan tingkat okupansi dan pendapatan sewa, terutama properti seperti pusat perbelanjaan.

Baca Juga: Tips Mengelola Dana THR Agar Tidak Boros

Namun, seiring dengan tren kasus Covid-19 yang membaik dan aktivitas masyarakat yang kembali pulih, ditambah lagi dengan tingkat penjualan ritel yang sudah kembali ke level dua digit serta penyaluran kredit nasional yang kembali pulih ke level 6,6% per Maret 2022, maka hal tersebut berpeluang memberikan dampak positif kepada prospek DIRE yang berbasis pada properti perbelanjaan dan perhotelan.

“Ditambah lagi, dengan konsep bagi hasil dividen dari laba bersih dan faktor apresiasi harga properti, tentu hal tersebut semakin meningkatkan daya tarik KIK DIRE bagi investor. Keunggulan lain DIRE yang dapat jadi daya tarik adalah dapat diperdagangkan di bursa efek,” tutup Praska.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari