KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa saham emiten retail menguat pada perdagangan Rabu (6/10). Misalnya saja PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) melesat 3,38% ke harga Rp 765 per saham, disusul PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) naik 2,55% ke harga Rp 1.410 per saham, dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) menguat 0,62% ke harga Rp 805 per saham. Sementara itu, saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) terkoreksi 6,49% ke harga Rp 865 per saham, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) melemah 0,84% ke harga Rp 590 per saham, dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 0,74% ke harga Rp 2.690 per saham. Analis NH Korindo Sekuritas Putu Chantika mengatakan, melandainya kasus covid-19 dan pembukaan kembali mal menjadi katalis positif bagi saham-saham di sektor retail. Traffic pengunjung mal juga akan meningkat secara bertahap seiring dengan pemulihan ekonomi. Sementara, jika ada pengetatan kembali pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) karena meningkatnya kasus Covid-19 bisa menjadi sentimen negatif untuk sektor ini.
Sektor retail membaik, simak rekomendasi untuk saham-saham ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa saham emiten retail menguat pada perdagangan Rabu (6/10). Misalnya saja PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) melesat 3,38% ke harga Rp 765 per saham, disusul PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) naik 2,55% ke harga Rp 1.410 per saham, dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) menguat 0,62% ke harga Rp 805 per saham. Sementara itu, saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) terkoreksi 6,49% ke harga Rp 865 per saham, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) melemah 0,84% ke harga Rp 590 per saham, dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 0,74% ke harga Rp 2.690 per saham. Analis NH Korindo Sekuritas Putu Chantika mengatakan, melandainya kasus covid-19 dan pembukaan kembali mal menjadi katalis positif bagi saham-saham di sektor retail. Traffic pengunjung mal juga akan meningkat secara bertahap seiring dengan pemulihan ekonomi. Sementara, jika ada pengetatan kembali pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) karena meningkatnya kasus Covid-19 bisa menjadi sentimen negatif untuk sektor ini.