JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi penanaman modal di Indonesia selama triwulan kedua tahun ini sebesar Rp 170,9 triliun atau cuma naik 3% dari realisasi di triwulan sebelumnya yang sebesar Rp 165,8 triliun. Menurut Ekonom Maybank Indonesia Juniman, pertumbuhan yang tipis itu lantaran kondisi sektor riil yang melambat. Imbasnya bisa ditebak, tidak ada investasi untuk ekspansi maupun investasi baru. “Perbaikan di makro belum masuk ke mikro. Laju kredit juga melambat. Selama kondisi mikro belum membaik, investor belum bisa investasi,” kata Juniman kepada KONTAN, Rabu (26/7).
Sektor riil jalan, investasi pasti tokcer
JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi penanaman modal di Indonesia selama triwulan kedua tahun ini sebesar Rp 170,9 triliun atau cuma naik 3% dari realisasi di triwulan sebelumnya yang sebesar Rp 165,8 triliun. Menurut Ekonom Maybank Indonesia Juniman, pertumbuhan yang tipis itu lantaran kondisi sektor riil yang melambat. Imbasnya bisa ditebak, tidak ada investasi untuk ekspansi maupun investasi baru. “Perbaikan di makro belum masuk ke mikro. Laju kredit juga melambat. Selama kondisi mikro belum membaik, investor belum bisa investasi,” kata Juniman kepada KONTAN, Rabu (26/7).