Sektor riil menggeliat, bank yakin kredit di kuartal III 2018 tumbuh dua digit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank besar optimistis kinerja  penyaluran kredit di kuartal III 2018 bisa tumbuh dua digit. Pertumbuhan kredit kuartal III 2018 salah satunya tercermin dari realisasi di awal kuartal III 2018.

Mahelan Prabantarikso Direktur Strategi, Resiko dan Kepatuhan Bank Tabungan Negara (BTN) optimistis pertumbuhan kredit pada kuartal III 2018 bisa di atas 20% secara tahunan atau year on year (yoy). “Posisi Agustus 2018 pertumbuhan kredit sudah lebih dari 19% yoy,” kata Mahelan kepada kontan.co.id, Jumat (21/9).

Kenaikan kredit BTN tersebut selain didukung relaksasi loan to value (LTV), juga didorong oleh potensi pasar kredit pemilikan rumah (KPR) terutama menengah ke bawah yang masih cukup besar.


Parwati Surjaudadja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP juga mengatakan pertumbuhan kredit OCBC NISP hingga  Agustus 2018 masih sesuai dengan rencana. “Perkiraan kami di September 2018 pertumbuhan kredit agak melambat seiring dengan berbagai tantangan yang ada di lapangan,” kata Parwati kepada kontan.co.id, Jumat (21/9).

Beberapa tantangan yang dihadapi perbankan pada kuartal II 2018 antara lain gejolak mata uang, suku bunga dan kondisi makro.

Sementara, Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) bilang, pertumbuhan kredit BCA sampai Juli 2018 sebesar 14% yoy. “Ditunjang oleh sektor korporasi, komersial dan UKM,” kata Jahja kepada kontan.co.id, Jumat (21/9).

Jika dilihat dari sektor kredit, modal kerja merupakan salah satu pendorong pertumbuhan kredit BCA sampai Juli 2018. Pada semester II 2018, BCA optimistis pertumbuhan kredit yang membaik bisa mendorong kinerja bank secara umum.

Anggoro Eko Cahyo, Direktur Keuangan Bank Negara Indonesia (BNI) mengatakan, pihaknya akan fokus pada strategi yang telah ditetapkan pada rencana kerja 2018 untuk penyaluran kreddit.

Sedangkan Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada mengatakan, pertumbuhan kinerja di tahun ini kurang lebih sama dengan industri. “Karena pertumbuhan di sektor rill sudah lebih baik,” kata Haryono kepada kontan.co.id, Jumat (21/9).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat