KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor ritel sedang tertekan oleh daya beli masyarakat yang lesu. Hal ini tercermin dari rata-rata pertumbuhan pendapatan emiten di sektor ritel naik 3,51% tetapi rata-rata labanya justru merosot hingga 48,97%. Sejumlah analis menilai hal ini terjadi karena cost di sektor penjualan eceran terus naik tapi daya belinya makin turun. Kepala Riset Infovesta Utama Wawan Hendrayana menjelaskan, memang pengeluaran emiten di sektor ini akan terus naik terutama untuk sewa gedung dan gaji karena UMR terus naik. “Sehingga emiten eceran akan terbebani operational cost yang terus tumbuh tapi tidak sejalan dengan perekonomian yang justru sedang turun,” kata Wawan. Baca Juga: Kinerja Saham Emiten Kosmetik Kurang Ciamik
Sektor ritel tertekan, simak rekomendasi saham pilihan berikut
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor ritel sedang tertekan oleh daya beli masyarakat yang lesu. Hal ini tercermin dari rata-rata pertumbuhan pendapatan emiten di sektor ritel naik 3,51% tetapi rata-rata labanya justru merosot hingga 48,97%. Sejumlah analis menilai hal ini terjadi karena cost di sektor penjualan eceran terus naik tapi daya belinya makin turun. Kepala Riset Infovesta Utama Wawan Hendrayana menjelaskan, memang pengeluaran emiten di sektor ini akan terus naik terutama untuk sewa gedung dan gaji karena UMR terus naik. “Sehingga emiten eceran akan terbebani operational cost yang terus tumbuh tapi tidak sejalan dengan perekonomian yang justru sedang turun,” kata Wawan. Baca Juga: Kinerja Saham Emiten Kosmetik Kurang Ciamik