KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melaksanakan Rapat Dewan Gubernur BI (RDG BI) pada Rabu-Kamis, 21-22 September 2022. Maximilianus Nico Demus, Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo menilai, BI berpotensi mengerek suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin pada rapat bulan ini. Menurut Nico, kenaikan suku bunga ini tak memberikan dampak positif untuk emiten secara umum. Pasalnya, meningkatnya suku bunga bakal mendorong penurunan daya beli, konsumsi, investasi, dan penurunan pendapatan perusahaan. Sejauh ini, yang menarik dari kenaikan tingkat suku bunga Bank Indonesia yakni kenaikannya yang dilakukan secara bertahap, sehingga mendorong pelaku bisnis melakukan realisasi bisnisnya lebih cepat. "Perbankan masih menjadi salah satu sektor yang bisa diandalkan, selama pemulihan ekonomi tetap bergulir dan dapat mendorong aktivitas bisnis tetap berjalan," kata Nico kepada Kontan.co.id, Rabu (21/9).
Sektor-Sektor Ini Bakal Tertekan Jika Suku Bunga Acuan BI Naik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melaksanakan Rapat Dewan Gubernur BI (RDG BI) pada Rabu-Kamis, 21-22 September 2022. Maximilianus Nico Demus, Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo menilai, BI berpotensi mengerek suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin pada rapat bulan ini. Menurut Nico, kenaikan suku bunga ini tak memberikan dampak positif untuk emiten secara umum. Pasalnya, meningkatnya suku bunga bakal mendorong penurunan daya beli, konsumsi, investasi, dan penurunan pendapatan perusahaan. Sejauh ini, yang menarik dari kenaikan tingkat suku bunga Bank Indonesia yakni kenaikannya yang dilakukan secara bertahap, sehingga mendorong pelaku bisnis melakukan realisasi bisnisnya lebih cepat. "Perbankan masih menjadi salah satu sektor yang bisa diandalkan, selama pemulihan ekonomi tetap bergulir dan dapat mendorong aktivitas bisnis tetap berjalan," kata Nico kepada Kontan.co.id, Rabu (21/9).