Sektor-sektor ini jadi tantangan ekonomi Q1 2017



JAKARTA. Meski pertumbuhan ekonomi 2016 yang tercatat sebesar 5,02% melebihi kinerja selama dua tahun sebelumnya, sejumlah tantangan masih membayangi laju pertumbuhan tiga bulan pertama di tahun ini.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, berdasarkan lapangan usahanya, sektor pertanian menjadi tantangan pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama tahun ini. Sebab pertanian sangat dipengaruhi oleh sektor tanaman pangan, terutama puncak panen raya.

"Biasanya puncak panen raya (mendorong pertumbuhan kuartal pertama), tetapi kalau tidak bergeser ke kuartal kedua," kata Suhariyanto, Senin (6/2).


Selain itu, ia juga melihat belanja pemerintah juga menjadi tantangan laju pertumbuhan. Sebab, biasanya pengeluaran pemerintah di kuartal pertama masih bergerak lambat.

Oleh karena itu menurutnya, pencairan anggaram harus bisa bergerak lebih cepat. "Uang sudah ada harus segera direalisasikan," tambahnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Sri Soelistyowati mengatakan, investasi juga menjadi tantangan pertumbuhan ekonomi, bahkan di sepanjang tahun ini. Sebab, kinerja komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 2016 hanya tercatat 4,48% year on year (YoY), melambat dari tahun 2015 yang bisa tumbuh 5,32% YoY.

"Harapan kami kalau proyek-proyek ground breaking semua benar-benar dijaga ke depannya, investasi akan tumbuh cukup tinggi," kata Sri.

Tak hanya itu, potensi peningkatan inflasi juga menjadi tantangan petumbuhan ekonomi tahun ini. Sebab, inflasi yang tinggi akan mempengaruhi daya beli masyarakat. Jika inflasi terjaga maka daya beli masyarakat akan lebih kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia