KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar alat berat masih lesu. PT United Tractors Tbk (UNTR, anggota indeks Kompas100) contohnya, hingga Agustus 2019 mencatatkan penjualan alat berat sebanyak 2.359 unit atau turun 26% dari periode sama tahun lalu yang mencapai 3.221 unit. Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan, penurunan penjualan alat berat dipengaruhi faktor harga komoditas yang tertekan. Sektor tambang masih menyerap penjualan alat berat paling besar UNTR dengan porsi 44%. Disusul sektor konstruksi sebesar 29%, sektor kehutanan 14%, dan sektor agro 13%. Melihat kondisi ini, UNTR pun menurunkan target penjualan alat berat hingga akhir tahun 2019 menjadi 3.600 unit saja dari sebelumnya 4.000 unit. Menghadapi lesunya pasar, Sara bilang, UNTR akan memperkuat layanan product support atau penjualan suku cadang dan perbaikan atau servis.
Sektor tambang lesu, penjualan alat berat tersendat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar alat berat masih lesu. PT United Tractors Tbk (UNTR, anggota indeks Kompas100) contohnya, hingga Agustus 2019 mencatatkan penjualan alat berat sebanyak 2.359 unit atau turun 26% dari periode sama tahun lalu yang mencapai 3.221 unit. Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan, penurunan penjualan alat berat dipengaruhi faktor harga komoditas yang tertekan. Sektor tambang masih menyerap penjualan alat berat paling besar UNTR dengan porsi 44%. Disusul sektor konstruksi sebesar 29%, sektor kehutanan 14%, dan sektor agro 13%. Melihat kondisi ini, UNTR pun menurunkan target penjualan alat berat hingga akhir tahun 2019 menjadi 3.600 unit saja dari sebelumnya 4.000 unit. Menghadapi lesunya pasar, Sara bilang, UNTR akan memperkuat layanan product support atau penjualan suku cadang dan perbaikan atau servis.