KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis PT United Tractors Tbk (UNTR) makin menggeliat tahun ini. Di bisnis alat berat, contohnya, sampai Mei 2018, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini menjual alat berat mencapai 2.097 unit. Jumlah itu naik 40,92% dari Mei 2017 yang sebanyak 1.488 unit. Sekretaris Perusahaan UNTR Sara K. Loebis mengatakan, pihaknya menargetkan penjualan 4.500 unit alat berat pada tahun ini. Dari penjualan sampai Mei 2018, penjualan alat berat ke sektor tambang masih mendominasi dengan porsi 55%. Sedangkan untuk sektor kontruksi porsinya 22%, perkebunan 15 %, dan kehutanan 8%. “Kontribusi paling besar masih sektor tambang karena harga batu bara yang positif,” katanya pada Kontan.co.id, Jumat (13/7). Sedangkan pada bisnis kontrak pertambangan, UNTR telah memproduksi batubara seberat 46,8 juta ton sampai Mei 2018, naik 6,84% dari tahun sebelumnya sebanyak 43,8 juta ton. Sementara volume overburden removal sampai Mei 2018 mencapai 366,7 juta bank cubic meter (bcm). Jumlah ini meningkat 22,84% dari volume overburden removal Mei tahun lalu sebesar 298,5 bcm.
Sektor tambang masih mendominasi penjualan alat berat United Tractors
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis PT United Tractors Tbk (UNTR) makin menggeliat tahun ini. Di bisnis alat berat, contohnya, sampai Mei 2018, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini menjual alat berat mencapai 2.097 unit. Jumlah itu naik 40,92% dari Mei 2017 yang sebanyak 1.488 unit. Sekretaris Perusahaan UNTR Sara K. Loebis mengatakan, pihaknya menargetkan penjualan 4.500 unit alat berat pada tahun ini. Dari penjualan sampai Mei 2018, penjualan alat berat ke sektor tambang masih mendominasi dengan porsi 55%. Sedangkan untuk sektor kontruksi porsinya 22%, perkebunan 15 %, dan kehutanan 8%. “Kontribusi paling besar masih sektor tambang karena harga batu bara yang positif,” katanya pada Kontan.co.id, Jumat (13/7). Sedangkan pada bisnis kontrak pertambangan, UNTR telah memproduksi batubara seberat 46,8 juta ton sampai Mei 2018, naik 6,84% dari tahun sebelumnya sebanyak 43,8 juta ton. Sementara volume overburden removal sampai Mei 2018 mencapai 366,7 juta bank cubic meter (bcm). Jumlah ini meningkat 22,84% dari volume overburden removal Mei tahun lalu sebesar 298,5 bcm.