Sektor Telko Bisa Diuntungkan Anggaran Infrastruktur, Intip Rekomendasi Sahamnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengalokasikan Rp 422,7 triliun untuk sektor infrastruktur dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN). Jumlah tersebut naik 7,83% dibandingkan dengan anggaran infrastruktur pada APBN 2023 sebesar Rp 392 triliun.

Anggaran tersebut akan diarahkan untuk penguatan penyediaan pelayanan dasar; peningkatan produktivitas melalui infrastruktur konektivitas dan mobilitas; peningkatan jaringan irigasi melalui pembangunan bendungan, saluran irigasi primer, sekunder, dan tersier. 

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan, yang paling akan sangat diuntungkan dari keputusan pemerintah adalah sektor telekomunikasi, seiring dengan rencana pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur jaringan internet yang lebih baik demi pengembangan ekonomi digital


Outlook-nya masih cukup baik tahun ini, seiring dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan penetrasi digital.” kata Fajar kepada Kontan.co.id, Senin (21/8).

Baca Juga: Saingi Indeks LQ45, Ini Saham Pelat Merah yang Layak Diangkut dari Indeks BUMN20

Selain itu belanja tahun depan yang difokuskan pada infrastruktur telekomunikasi demi meningkatkan utilisasi jaringan di masyarakat dapat mendongkrak akses masyarakat, dimana juga menguntungkan bagi emiten telekomunikasi. Terlebih tahun depan juga ada pesta demokrasi yang berpotensi mengerek konsumsi layanan data internet.

Fajar merekomendasikan saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) di target harga Rp 3.830, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) di Rp 760, dan P Indosat Tbk (ISAT) dengan rekomendasi wait and see.

Selain itu, Equity Research Analyst Alrich Paskalis Tambolang mengatakan secera teknikal, ketiganya sudah uji resistance level masing-masing dan berpotensi terjadi normal pullbackBuy on support dapat diperhatikan untuk TLKM, ISAT, MTEL.

Alrich menyebut, secara teknikal target harga TLKM berada di Rp 3.830 dan Rp 3.980 per saham. Sedangkan stop loss di Rp 3.600 dengan entry level Rp 3.680-Rp 3.720.

Target harga ISAT berada di Rp 9.750 per saham. Sedangkan stop loss di Rp 8.975 dengan entry level Rp 9.200-Rp 9.250.

Target harga MTEL berada di Rp 740 dan Rp 760 per saham. Sedangkan stop loss di Rp 680 dengan entry level Rp 695-Rp 700.

Baca Juga: Andalkan Sektor Telekomunikasi, Analis Prediksi IHSG Bisa Tembus 7.600 Akhir Tahun

Research Analyst NH Korindo Sekuritas Leonardo Lijuwardi mengatakan, periode pemilihan umum (pemilu) berpotensi mengangkat konsumsi data. Selain itu ada yang perlu diperhatikan pada sektor telko, yakni layanan fixed mobile convergence (FMC). 

TLKM mengembangkan FMC melalui Telkomsel dan Indihome. Sedangkan PT XL Axiata Tbk (EXCL) mensinergikan EXCL dan PT Link Net Tbk (LINK) untuk berfokus di pertumbuhan FMC dan fixed broadband (FBB). Finalisasi dari LINK dan EXCL akan ditargetkan akan selesai di akhir 2023.

“Menurut saya, kinerja yang menarik ditunjukkan oleh ISAT. ISAT pasca merger dengan Hutchison ini mulai menunjukkan efisiensi yang tampak dari hasil result kinerja yang cukup solid,” kata Leo.

NH Korindo merekomendasikan TLKM dengan target harga Rp 4.800 per saham untuk periode 12 bulan ke depan dan MTEL dengan target harga Rp 860 per saham untuk 12 bulan ke depan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati