Sektor Transportasi dan Logistik Berpotensi Naik, Saham-saham Berikut Layak Dilirik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi perlambatan ekonomi dan tensi geopolitik yang bisa menyumbat rantai pasok industri, masih membayangi sektor transportasi dan logistik di tahun ini. Faktor itu bisa menjadi tantangan, sekaligus peluang bagi emiten yang bergelut di sektor tersebut.

Supply Chain Indonesia (SCI) memprediksi kinerja sektor transportasi dan logistik secara nilai bisa mencapai Rp 1.436 triliun pada tahun 2024, tumbuh 14,16% dibandingkan tahun lalu.

CEO Supply Chain Indonesia, Setijadi, mengungkapkan estimasi tersebut mencakup transportasi penumpang dan barang, serta pergudangan.


SCI memperkirakan pendorong utama sektor ini berasal dari industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan, dan konstruksi.

Baca Juga: IHSG Naik 0,28% ke 7.247 Senin (22/1),TPIA, TBIG, ARTO Top Gainers LQ45

"Selain berkontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi, sektor logistik berpotensi meningkatkan pertumbuhan sektor-sektor lainnya dengan peningkatan efektivitas dan efisiensi," ujar Setijadi kepada Kontan.co.id, Senin (22/1).

Investment Consultant Reliance Sekuritas Indonesia, Reza Priyambada sepakat sektor transportasi dan logistik merupakan penyokong bergulirnya roda ekonomi, sebagai penghubung dari satu industri ke industri lainnya. Sehingga, kinerja perusahaan di sektor ini tak bisa terlepas dari tingkat mobilitas dan konsumsi masyarakat maupun performa industri manufaktur.

"Meningkatnya daya beli juga secara tidak langsung mendukung pertumbuhan mereka. Ini bagian dari supply chain management untuk memenuhi permintaan pasar. Jadi, akan banyak kegiatan yang terlibat," kata Reza.

Baca Juga: Silakan Cermati, Berikut 3 Saham Rekomendasi IPOT untuk Trading Pekan Ini

Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda menambahkan, kinerja emiten transportasi dan logistik dapat terdorong oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan mencapai 4,7% - 5,5% pada tahun 2024. Katalis penting lainnya adalah Pemilu dan Pilpres yang bisa berdampak positif bagi sektor ini.

Junior Research Analyst Pilarmas Investindo Sekuritas Arinda Izzaty Hafiya menimpali, ada sejumlah faktor yang dapat mendongkrak kinerja emiten transportasi dan logistik. Antara lain pertumbuhan e-commerce, berlanjutnya pembangunan infrastruktur, serta kenaikan investasi di bidang pergudangan.

Meski begitu, ada tantangan atau risiko yang menyelimuti sektor ini. Terutama akibat efek geopolitik terkait konflik di kawasan Laut Merah.

"Bagi kapal yang menghindari Laut Merah tentu rute yang dilewati akan lebih jauh dan butuh bahan bakar lebih besar, serta pengiriman akan memakan waktu lebih lama," kata Arinda.

Baca Juga: Bursa Asia Menguat Pada Perdagangan Awal Pekan ini, Senin (22/1)

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Daniel Widjaja menyoroti hal yang sama. Untuk menempuh rute alternatif, memang perlu tambahan biaya. Namun di sisi yang lain, akan ada kenaikan tarif angkutan terutama untuk kapal-kapal berjenis kargo.

Dus, emiten yang bergerak pada segmen logistik tersebut bisa mencuil peluang dari situasi ini. Meski, strategi bisnis emiten akan menjadi krusial supaya bisa menumbuhkan margin laba di tengah kenaikan pendapatan dan beban. 

Editor: Noverius Laoli