NEW YORK. Beberapa sekuritas besar di AS memprediksi, the Federal Reserve (The Fed) bakal memulai ronde baru stimulus melalui kebijakan quantitative easing (QE) jilid 3. The Fed tampaknya akan lebih memilih membeli obligasi hipotek ketimbang treasury. The Fed, yang telah membeli treasury dan obligasi hipotek sebesar US$ 2,3 triliun dalam QE1 dan QE2 pada kurun waktu 2008 hingga Juni 2011, mungkin akan memulai program stimulus QE 3 pada kuartal pertama di 2012. The Fed akan membeli sekitar US$ 545 miliar utang perumahan, berdasarkan median dari estimasi 21 sekuritas yang disurvei. Bank of America memperkirakan, The Fed akan membeli US$ 800 miliar obligasi perumahan pada kuartal kedua atau ketiga di 2012. Prediksi Morgan Stanley, The Fed akan membeli sekitar US$ 100 miliar utang properti pada Juni atau Juli 2012. Dari 21 sekuritas yang disurvei, hanya lima perusahaan yang memprediksi The Fed tidak akan menjalankan QE3. Mereka adalah JPMorgan, UBS AG, Barclays PLC, Citigroup Inc. dan Deutsche Bank. Pimpinan The Fed Ben S. Bernanke pernah mengatakan pada 22 November, kemajuan kredit perumahan sepertinya akan sangat lambat. Sebelumnya, William C. Dudley, Presiden Fed Bank di New York bilang, adalah masuk akal bila The Fed membeli lebih banyak obligasi hipotek. "Itu akan meningkatkan penjualan perumahan dengan mendapat dukungan dari sekuritas yang menjual surat utang hipotek," ujar Dudley. Dengan adanya kabar ini, yield treasury naik 10 basis poin menjadi 2,06%, kemarin (28/11). Sementara yield obligasi bertenor 10 tahun turun 5 basis poin atau 0,05% ke level 1,97%. Ketika saat ini suku bunga properti sudah mencapai rekor terendah, namun masalah perumahan masih menghambat perekonomian negara. The National Association of Realtors mengatakan, harga rata-rata rumah di AS pada Oktober turun 4,7% menjadi US$ 162.500 dari periode yang sama di 2010 yang sebesar US$ 170.600. The Fed yang memiliki surat utang sekitar US$ 900 miliar, berencana menginvestasikan kembali utang jatuh tempo perumahan ke obligasi properti yang lebih pendek. Program Mortgage-Backed Securities (MBS) yang dilakukan The Fed untuk menggaransi bank mendapat likuditas, mewakili 40% neraca The Fed, telah turun dari puncak tertingginya sebesar 66%. Laporan JPMorgan menyatakan, jika posisi pertumbuhan MBS di bawah QE3 hingga setengah dari neraca The Fed, ini mengimplikasikan The Fed harus membeli surat utang sekitar US$ 500 miliar. Keputusan The Fed untuk menginvestasikan kembali uangnya ke pasar hipotek ini juga menunjukkan indikasi pasar hipotek telah bertumbuh.
Sekuritas AS menilai The Fed bakal beli hipotek US$ 545 miliar lewat QE3
NEW YORK. Beberapa sekuritas besar di AS memprediksi, the Federal Reserve (The Fed) bakal memulai ronde baru stimulus melalui kebijakan quantitative easing (QE) jilid 3. The Fed tampaknya akan lebih memilih membeli obligasi hipotek ketimbang treasury. The Fed, yang telah membeli treasury dan obligasi hipotek sebesar US$ 2,3 triliun dalam QE1 dan QE2 pada kurun waktu 2008 hingga Juni 2011, mungkin akan memulai program stimulus QE 3 pada kuartal pertama di 2012. The Fed akan membeli sekitar US$ 545 miliar utang perumahan, berdasarkan median dari estimasi 21 sekuritas yang disurvei. Bank of America memperkirakan, The Fed akan membeli US$ 800 miliar obligasi perumahan pada kuartal kedua atau ketiga di 2012. Prediksi Morgan Stanley, The Fed akan membeli sekitar US$ 100 miliar utang properti pada Juni atau Juli 2012. Dari 21 sekuritas yang disurvei, hanya lima perusahaan yang memprediksi The Fed tidak akan menjalankan QE3. Mereka adalah JPMorgan, UBS AG, Barclays PLC, Citigroup Inc. dan Deutsche Bank. Pimpinan The Fed Ben S. Bernanke pernah mengatakan pada 22 November, kemajuan kredit perumahan sepertinya akan sangat lambat. Sebelumnya, William C. Dudley, Presiden Fed Bank di New York bilang, adalah masuk akal bila The Fed membeli lebih banyak obligasi hipotek. "Itu akan meningkatkan penjualan perumahan dengan mendapat dukungan dari sekuritas yang menjual surat utang hipotek," ujar Dudley. Dengan adanya kabar ini, yield treasury naik 10 basis poin menjadi 2,06%, kemarin (28/11). Sementara yield obligasi bertenor 10 tahun turun 5 basis poin atau 0,05% ke level 1,97%. Ketika saat ini suku bunga properti sudah mencapai rekor terendah, namun masalah perumahan masih menghambat perekonomian negara. The National Association of Realtors mengatakan, harga rata-rata rumah di AS pada Oktober turun 4,7% menjadi US$ 162.500 dari periode yang sama di 2010 yang sebesar US$ 170.600. The Fed yang memiliki surat utang sekitar US$ 900 miliar, berencana menginvestasikan kembali utang jatuh tempo perumahan ke obligasi properti yang lebih pendek. Program Mortgage-Backed Securities (MBS) yang dilakukan The Fed untuk menggaransi bank mendapat likuditas, mewakili 40% neraca The Fed, telah turun dari puncak tertingginya sebesar 66%. Laporan JPMorgan menyatakan, jika posisi pertumbuhan MBS di bawah QE3 hingga setengah dari neraca The Fed, ini mengimplikasikan The Fed harus membeli surat utang sekitar US$ 500 miliar. Keputusan The Fed untuk menginvestasikan kembali uangnya ke pasar hipotek ini juga menunjukkan indikasi pasar hipotek telah bertumbuh.