Sekuritas siap genjot bisnis penjamin emisi



JAKARTA. Pemilihan presiden memang menjadi perhelatan yang ditunggu-tunggu, termasuk oleh perusahaan sekuritas. Pasalnya, beberapa perusahaan memilih menunggu momen tersebut sebelum melakukan aktivitas di pasar modal, baik melepas saham atau surat utang.

Sejumlah perusahaan sekuritas pun optimistis, bisnis penjaminan emisi alias underwriting ikut moncer pasca pilpres. Direktur Batavia Sekuritas, Gurasa Siagian menilai, pemilu menjadi perhatian penting beberapa perusahaan yang berniat merealisasikan aksi penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO). Sehingga, langkah IPO bakal lebih ramai dilakukan di paruh kedua tahun ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang stabil juga menjadi acuan untuk menjaga kepercayaan investor dan psikologi perusahaan yang akan melantai di bursa. Memang, menilik pemilihan presiden di periode-periode sebelumnya, fluktuasi saham biasanya naik.


Di semester dua ini, Gurasa mengatakan, Batavia Sekuritas bakal menangani IPO dari tiga perusahaan, diantaranya dari sektor teknologi informasi dan konsumer. "Rencananya setelah pemilu presiden," kata dia.

Bisnis underwriting yang meningkat di semester II ini juga diyakini Kresna Securities. Perusahaan sekuritas ini optimistis bisa merealisasikan lebih banyak IPO dibanding semester I lalu.

Direktur Utama Kresna Securities, Michael Steven mengatakan, pihaknya akan menggenjot bisnis penjaminan emisi pada semester kedua tahun ini, selain bisnis perantara efek. Sampai semester I, Kresna Sekurities baru menangani dua IPO.

Sementara sampai akhir tahun ini, Kresna menargetkan bisa menangani lima IPO. "Jadi kami menargetkan tiga IPO lagi di semester II, dari sektor tambang, properti, dan rumah sakit," ujar dia.

Michael berharap, bisnis underwriting ini membantu Kresna untuk mencapai target pertumbuhan pendapatan sebesar 20% sampai 25% tahun ini dari realisasi tahun lalu yang sebesar Rp 141,1 miliar. Tahun lalu, kontribusi bisnis penjaminan emisi mencapai 18% dari total pendapatan.

Penjamin obligasi

Selain dari perusahaan yang bakal melepas saham perdana, sekuritas pun mengincar penerbitan surat utang untuk menggenjot bisnis underwriting mereka di semester kedua nanti. Penerbitan surat utang pun memang diramal bakal lebih ramai di semester II selepas pemilihan presiden.

Ambil contoh, Sucorinvest Central Gani yang berencana memfokuskan bisnis underwriting untuk penerbitan obligasi di separuh kedua tahun ini. Direktur Sucorinvest Achdiarini Siwiwardhani bilang, pihaknya sedang memproses penerbitan obligasi beberapa pihak. "Namun, kami masih memantau seperti apa kondisi pasar," kata dia.

Meski lebih memilih fokus ke penjaminan emisi obligasi, penjajakan untuk menjadi underwriter IPO pun terus dilakukan. Setidaknya satu atau dua lagi pelepasan saham perdana yang diincar Sucorinvest. Sepanjang semester I, Sucorinvest menangani dua IPO, yakni penawaran saham PT Wika Beton dan PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati