KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) terus berupaya untuk menjaga rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) serta likuiditas di tahun 2018. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan pendanaan melalui pasar modal. Kali ini, BTN bekerja sama dengan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) untuk sekuritisasi aset kredit pemilikan rumah (KPR) dengan menerbitkan Efek Beragun Aset (EBA) berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP SMF-BTN04) senilai Rp 2 triliun. Iman Nugroho Soeko, Direktur BTN menjelaskan, rencananya hasil sekuritisasi ini akan digunakan untuk mendukung pembiayaan perumahan. Selain itu, dana senilai Rp 2 triliun ini juga akan menjaga likuiditas bank dan rasio kecukupan modal.
Sekuritisasi aset dilakukan BTN untuk jaga rasio modal dan likuiditas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) terus berupaya untuk menjaga rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) serta likuiditas di tahun 2018. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan pendanaan melalui pasar modal. Kali ini, BTN bekerja sama dengan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) untuk sekuritisasi aset kredit pemilikan rumah (KPR) dengan menerbitkan Efek Beragun Aset (EBA) berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP SMF-BTN04) senilai Rp 2 triliun. Iman Nugroho Soeko, Direktur BTN menjelaskan, rencananya hasil sekuritisasi ini akan digunakan untuk mendukung pembiayaan perumahan. Selain itu, dana senilai Rp 2 triliun ini juga akan menjaga likuiditas bank dan rasio kecukupan modal.