JAKARTA. Pengembangan riset kedokteran menggunakan sel punca atau stem cell terus dilakukan. Yang terbaru, ilmuwan dari Jepang mengklaim berhasil mengembalikan penglihatan yang rusak pada tikus-tikus yang menderita gangguan retina stadium lanjut. Dilansir dari Livescience.com, tim ilmuwan menggunakan sel punca untuk menumbuhkan jaringan retina baru di laboratorium, lalu mencangkokannya pada jaringan di mata tikus yang memiliki kerusakan retina stadium akhir. Lebih dari 40% tikus berhasil melihat cahaya setelah menjalani prosedur yang dipimpin oleh Michiko Mandai tersebut. Ini adalah penelitian pertama yang berhasil melakukan pencangkokan sel untuk mengindera cahaya, yaitu reseptor cahaya pada retina, sehingga sel akan menghubungkannya pada sistem saraf inang untuk kemudian dikirim sinyal ke otak inang. "Kami berharap lama kelamaan jumlah koneksi antara sel di inang retina dan transplantasi sel punca. Ini akan membuat tikus bukan hanya bisa melihat cahaya, tapi juga gerakan atau figur yang lebih besar," kata Mandai.
Sel punca mampu obati kebutaan?
JAKARTA. Pengembangan riset kedokteran menggunakan sel punca atau stem cell terus dilakukan. Yang terbaru, ilmuwan dari Jepang mengklaim berhasil mengembalikan penglihatan yang rusak pada tikus-tikus yang menderita gangguan retina stadium lanjut. Dilansir dari Livescience.com, tim ilmuwan menggunakan sel punca untuk menumbuhkan jaringan retina baru di laboratorium, lalu mencangkokannya pada jaringan di mata tikus yang memiliki kerusakan retina stadium akhir. Lebih dari 40% tikus berhasil melihat cahaya setelah menjalani prosedur yang dipimpin oleh Michiko Mandai tersebut. Ini adalah penelitian pertama yang berhasil melakukan pencangkokan sel untuk mengindera cahaya, yaitu reseptor cahaya pada retina, sehingga sel akan menghubungkannya pada sistem saraf inang untuk kemudian dikirim sinyal ke otak inang. "Kami berharap lama kelamaan jumlah koneksi antara sel di inang retina dan transplantasi sel punca. Ini akan membuat tikus bukan hanya bisa melihat cahaya, tapi juga gerakan atau figur yang lebih besar," kata Mandai.