KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan enam perusahaan tercatat baru selama sepekan periode 6-10 Februari 2023. Dengan penambahan enam emiten baru, secara total ada 17
initial public offering (IPO)di BEI sejak awal tahun. Pada Senin (6/2), PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (
NAYZ) mencatatkan saham serta waran di Papan Akselerasi BEI dan menjadi perusahaan tercatat ke-12 yang tercatat di BEI pada tahun 2023. NAYZ bergerak pada sektor barang konsumsi primer dengan subsektor makanan dan minuman. Adapun industri dan subindustri NAYZ adalah makanan olahan. Selasa (7/2), PT Aviana Sinar Abadi Tbk (
IRSX) mencatatkan saham serta waran pada Papan Pengembangan BEI dan menjadi perusahaan tercatat ke-13 yang tercatat di BEI pada tahun 2023. IRSX bergerak pada sektor teknologi dengan subsektor software & IT services. Adapun industri dan subindustri IRSX adalah software.
Baca Juga: Turun Pekan Ini, IHSG Masih Berpotensi Tertekan Pekan Depan Rabu (8/2), terdapat empat pencatatan perdana. PT Vastland Indonesia Tbk (
VAST) mencatatkan saham serta waran pada Papan Pengembangan BEI dan menjadi perusahaan tercatat ke-14 yang tercatat di BEI pada tahun 2023. VAST bergerak pada sektor dan subsektor properti dan real estat. Industri dan subindustri VAST adalah
real estate management & development. PT Haloni Jane Tbk. (
HALO) juga mencatatkan saham serta waran pada Papan Pengembangan BEI dan menjadi perusahaan tercatat ke-15 yang tercatat di BEI pada tahun 2023. HALO bergerak pada sektor kesehatan, subsektor peralatan dan penyedia jasa kesehatan. Industri dari HALO adalah suplai dan peralatan kesehatan dengan subindustri suplai dan distribusi kesehatan. PT Solusi Kemasan Digital Tbk (
PACK) mencatatkan saham serta waran pada Papan Akselerasi BEI dan menjadi perusahaan tercatat ke-16 yang tercatat di BEI pada tahun 2023. PACK bergerak pada sektor dan subsektor barang baku. Industri dan subindustri PACK adalah kontainer dan pengepakan. Kemudian, PT Pelita Teknologi Global Tbk (
CHIP) mencatatkan saham pada Papan Akselerasi BEI dan menjadi perusahaan tercatat ke-17 yang tercatat di BEI tahun 2023. CHIP bergerak pada sektor teknologi dan subsektor
technology hardware & equipment. Industri dari CHIP adalah
electronic equipment, instruments & components dengan subindustri
electronic equipment & instruments.
Baca Juga: IHSG Melemah ke 6.880, Asing Masih Net Buy BBRI, BMRI, BBCA pada Jumat (10/2) Selain pencatatan empat saham baru, BEI juga mencatat 2 obligasi dan 1 sukuk pada Rabu (8/1). PT Sinar Mas Multifinance menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Sinar Mas Multifinance Tahap I Tahun 2023 yang dicatatkan di BEI dengan nilai nominal Rp 1 triliun. Hasil pemeringkatan dari PT Kredit Rating Indonesia untuk Obligasi tersebut adalah irA+ (Single A Plus). PT Bank KB Bukopin Tbk. bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini. Selanjutnya, PT Danareksa (Persero) menerbitkan Obligasi VII Danareksa Tahun 2023 yang dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 1 triliun. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyematkan peringkat idAA (Double A) untuk obligasi ini. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini. Sementara itu, PT CIMB Niaga Auto Finance menerbitkan Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar I CIMB Niaga Auto Finance Tahun 2023 yang dicatatkan di BEI dengan nilai Rp 1 triliun. PT Fitch Rating Indonesia memberikan pemeringkatan AAidn (Double A) untuk sukuk ini. Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Pada Kamis (9/2), PT Barito Pacific Tbk (
BRPT) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Barito Pacific Tahap I Tahun 2023 yang dicatatkan di BEI dengan nilai obligasi sebesar Rp 1 triliun. Pefindo memberikan peringkat idA+ (Single A Plus) untuk obligasi ini dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. bertindak sebagai wali amanat.
Baca Juga: Begini Tips Berinvestasi ala Dirut Elitery (ELIT) Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah sembilan emisi dari delapan emiten senilai Rp 7 triliun. Maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 515 emisi dengan nilai nominal
outstanding sebesar Rp 451,87 triliun dan US$ 47,5 juta yang diterbitkan oleh 125 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 187 seri dengan nilai nominal Rp 5.391,54 triliun dan US$ 452,11 juta. EBA sebanyak 8 emisi senilai Rp 3,30 triliun. Dari sisi perdagangan, ada kenaikan rata-rata volume transaksi harian BEI 10,31% menjadi 20,54 miliar saham dalam sepekan ini. Rata-rata frekuensi transaksi harian BEI turun 3,70% menjadi 1.116.417 dari 1.159.261 transaksi pada sepekan sebelumnya. Sementara nilai transaksi harian rata-rata melorot 9,43% menjadi Rp 9,72 triliun dari Rp 10,74 triliun pada sepekan yang lalu. Kapitalisasi pasar BEI turun 0,22% menjadi Rp 9.489,73 triliun. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turut mengalami perubahan, yaitu sebesar 0,45% menjadi 6.880,329 dari 6.911,732 pada pekan lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati