KONTAN.CO.ID - Selain amoxicillin, dokter sering meresepkan berbagai jenis antibiotik lainnya ketika seseorang sakit untuk mempercepat proses penyembuhan. Obat antibiotik, bersumber dari Medical News Today, adalah obat yang berfungsi menghambat oertumbuhan bakteria. Artinya antibiotik diberikan untuk mengatasi penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bakteri.
Jenis-jenis obat antibiotik
Pemberian antibiotik merupakan salah satu jenis pengobatan yang efektif mengatasi penyakit tertentu dengan dosis yang wajar. Jenis antibiotik yang pertama kali ditemukan adalah penisilin. Obat ini merupakan antibiotik alami yang ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1928. Bersumber dari situs Alodokter, berikut ini adalah jenis-jenis antibiotik dan obat-obatan yang masuk dalam golongannya:- Penisilin: Amoxicillin, Ampicillin, Oxacillin, Penicillin G, Penicillin VK
- Sefalosprin: Cefaclor, Cefadroxil, Cefdinir, Cefprozil, Cefepime.
- Aminoglikosida: Paromomycin, Amikacin, Gentamicin, Tobramycin, Kanamycin, Neomycin
- Tetrasiklin: Demeclocycline, Doxycycline, Minocycline Oxytetracycline Tetracycline HCl Tigecycline
- Makrolid: Azithromycin, Clarithromycin, Erythromycin
- Quinolone: Ciprofloxacin infus dan tablet, Ciprofloxacin tetes mata, Ciprofloxacin tetes telinga, Levofloxacin, Moxifloxacin, Norfloxacin, Ofloxacin, Ofloxacin tetes mata, Ofloxacin tetes telinga
- Sulfa atau Sulfonamida: Sulfamethoxazole, Sulfadiazine, Sulfacetamide, Cotrimoxazole
- Lincosamide: Clindamycin, Lincomycin,
- Glicopeptide: Vancomycin
- Carbapenem: Meropenem, Ertapenem, Imipenem-Cilastatin, Doripenem, Biapenem
Dosis dan efek samping antibiotik
Sama seperti obat-obatan lainnya, penggunaan obat antibiotik harus sesuai dengan resep dokter. Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan bisa menimbulkan masalah kesehatan yang lainnya. Jangan menghentikan atau menambah dosis antibiotik tanpa berkonsultasi dengan dokter. Bersumber dari situs Siloam Hospital, menghentikan pengobatan antibiotik bisa menyebabkan resistensi antibiotik atau kekebalan antibiotik. Jika tubuh sudah kebal dengan antibiotik, tubuh tidak bisa lagi merespon obat ini secara maksimal.- Kantuk
- Pusing hingga terasa ingin pingsan
- Mual dan muntah
- Diare
- Perut kembung atau gangguan pencernaan
- Sakit perut
- Hilang nafsu makan
- Kandidiasis pada kelamin, khususnya pada wanita.
- Infeksi Clostridium difficile, yang bisa ditandai dengan diare berat, kram perut, dan darah atau lendir pada tinja
- Reaksi alergi obat, yang bisa ditandai dengan sulit bernapas, atau bengkak di bibir maupun kelopak mata, setelah menggunakan antibiotik