Selain Covid-19, ayo waspadai penyakit DBD!



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda akan segera usai. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengatakan bahwa jumlah kasus positif corona di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 2.657 orang per tanggal 9 Juli 2020. Namun, tahukah Anda bahwa selain Covid-19, penyakit DBD juga perlu diwaspadai?

Melalui akun Twitter resmi miliki Kementerian Kesehatan RI, jumlah kasus penyakit DBD di Indonesia mencapai 71.633 kasus per Juli 2020. Lima provinsi di Indonesia dengan kasus terbanyak adalah Jawa Barat, Bali, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Lampung.

Baca Juga: Ada 64.251 kasus DBD di tengah pandemi Covid-19 di Indonesia


Kementerian Kesehatan RI sudah melakukan upaya pencegahan lonjakan kasus DBD. Kementerian Kesehatan RI mengedepankan kemandirian masyarakat melalui “Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik”. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dilakukan dengan cara 3M, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan melakukan daur ulang barang-barang bekas.

Karena masih ada pandemi covid 19, semua upaya dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Upaya pencegahan juga dilakukan Kementerian Kesehatan RI dengan mengimbau pengelola tempat wisata dan pemilik penginapan untuk memberi disinfeksi.

Apa yang Harus Dilakukan Saat Ada Orang yang Terkena Gejala Penyakit DBD?

Dengan melihat banyaknya kasus yang terjadi, penting bagi Anda untuk mengetahui bagaimana gejala penyakit DBD. Melalui laman who.int, WHO mengatakan bahwa penyakit DBD bisa menyerang bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Setelah diserang oleh nyamuk yang terinfeksi, masa inkubasi berlangsung selama 4 – 10 hari. Setelah itu, gejala penyakit DBD akan muncul selama 2 – 7 hari.

Baca Juga: Apa yang harus dilakukan saat anak Anda mimisan?

Menurut WHO, seseorang yang mengalami gejala penyakit DBD akan mengalami demam tinggi, yaitu sekitar 40 derajat celcius. Selain demam tinggi, orang tersebut juga akan memiliki gejala lain, yaitu sakit kepala, mata, otot, dan sendi terasa sakit, mual, muntah, dan ruam.

WHO menyampaikan bahwa tidak ada perlakuan khusus untuk mengatasi gejala penyakit DBD. Namun, demam dan sakit yang terasa di otot atau sendi bisa dikurangi dengan meminum obat, seperti paracetamol dan acetaminophen. Aspirin dan ibuprofen harus dihindari karena bisa mempersempit darah sehingga penyakit DBD lebih parah.

Jika Anda atau orang-orang terdekat Anda mengalami gejala penyakit DBD, akan lebih baik untuk segera dibawa ke rumah sakit. Hal itu dilakukan agar bisa mendapat perawatan yang lebih tepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News