Selain Gatot, sejumlah jenderal pernah dicekal AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota Komisi I DPR Charles Honoris menyayangkan penolakan pemberian izin masuk oleh otoritas Amerika terhadap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo secara tiba-tiba.

Charles mendapatkan informasi Panglima TNI berencana mengunjungi Amerika dalam rangka undangan dari otoritas pertahanan AS.

"Oleh karena itu kehadiran panglima secara resmi mewakili pemerintah Indonesia. Tentunya penolakan izin masuk tersebut dapat dilihat sebagai penolakan terhadap pemerintah Indonesia," kata Charles dalam keterangan tertulis, Minggu (22/10).


Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri, kata Charles, harus segera meminta penjelasan dari pemerintah Amerika agar tidak mengganggu hubungan kedua negara.

Menurut Politikus PDI Perjuangan itu, penolakan tanpa alasan yang jelas dapat mencederai hubungan kedua negara. "Sebagai anggota Komisi I, saya juga akan mengusulkan agar lembaga DPR segera memanggil dan meminta penjelasan dari perwakilan AS di Indonesia," kata Charles.

Diberitakan sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ditolak masuk ke Amerika Serikat. Gatot Nurmantyo seharusnya terbang ke Amerika Serikat menggunakan maskapai penerbangan Emirates EK 0357 tanggal 21 Oktober 2017 untuk memenuhi undangan Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat Jenderal Joseph F Durford, Jr.

Sejatinya bukan Gatot saja yang ditolak oleh AS. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo pernah bilang seperti dikutip Antara.news, sebelumnya sejumlah jenderal TNI juga pernah ditolak AS. Di antaranya terdapat Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Prabowo Subianto Djojohadikusumo.

Ada juga Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Sjafrie Syamsudin, Jenderal TNI (Purnawirawan) Wiranto, Jenderal TNI (Purnawirawan) Pramono Wibowo, dan Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Zacky Anwar Makarim, yang kebanyakan dianggap Amerika Serikat memiliki latar belakang terkait HAM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini