Selain Kyiv, Tiga Kota di Ukraina Ini Diprediksi akan Menjadi Sasaran Rusia



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) dikabarkan telah memberitahu para sekutunya bahwa Rusia kemungkinan akan menargetkan tiga kota lain di luar Kyiv ketika invasi berlangsung.

Para pejabat aliansi Barat yang berbicara secara anonim menyebutkan bahwa kota-kota yang kemungkinan akan menjadi target adalah Kharkiv di timur laut serta Odessa dan Kherson di selatan.

Melansir Bloomberg, para sumber mengatakan bahwa perkiraan tersebut didasarkan pada informasi terperinci tentang jenis pasukan dan kemampuan Rusia saat ini di dekat Ukraina, serta bagaimana mereka mungkin siap untuk bertindak dari berbagai lokasi.


Baca Juga: Belarusia Menyatakan Siap Menampung Senjata Nuklir Jika Ancaman Terus Datang

Rusia saat ini diketahui telah menempatkan pasukan tempur dengan jumlah yang signifikan di Belarusia, Krimea, serta di laut. Rusia juga mendukung separatis di Ukraina timur meskipun membantah mempersenjatai mereka.

Pada hari Jumat (18/2), Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa dia sekarang yakin Rusia telah memutuskan untuk bergerak melawan Ukraina dan invasi akan terjadi dalam beberapa hari.

Rusia terus menyangkal rencananya untuk menyerang Ukraina dan mengatakan telah menarik pasukan kembali dari daerah dekat perbatasan.

Baca Juga: AS: Klaim Penarikan Pasukan Rusia Dari Perbatasan Ukraina Palsu

Presiden Rusia Vladimir Putin juga sempat mengindikasikan bahwa penumpukan pasukan Rusia sebagian dimaksudkan untuk menekan Barat atas tuntutannya akan jaminan keamanan.

Kementerian Pertahanan Belarusia pada hari Minggu (20/2) mengumumkan latihan militer dengan Rusia akan diperpanjang sampai waktu yang belum dipastikan. Latihan gabungan ini awalnya dijadwalkan berakhir pada hari Minggu.

NATO memperkirakan ada sekitar 30.000 pasukan Rusia yang terlibat dalam latihan tersebut dan saat ini masih berada di Belarusia. 

Keputusan untuk memperpanjang masa latihan diambil karena aktivitas militer di dekat perbatasan Rusia dan Belarusia terus meningkat. Di saat yang sama, konflik di wilayah Donbass, Ukraina timur, juga semakin memanas.