KONTAN.CO.ID - PENYEBAB ASAM URAT TINGGI - Asam urat tinggi bisa kambuh kapan saja. Kenali penyebab munculnya asam urat tinggi selain dari makanan. Penyakit asam urat merupakan nyeri di persendian akibat kadar asam urat dalam tubuh terlalu tinggi. Baca Juga: Jumlah Ideal Makan Mie Instan yang Harus Anda Ketahui
Pemicu asam urat
Dikutip dari laman Health, penyebab utama penyakit asam urat adalah tingginya zat asam urat dalam tubuh. Asam urat sendiri terbentuk saat tubuh memecah purin, yaitu bahan kimia yang ditemukan secara alami di dalam tubuh dan makanan. Asam urat biasanya dipecah dan dibuang melalui urine. Namun, karena kondisi tertentu, asam urat bisa menetap dan berubah menjadi kristal tajam di persendian. Kristal inilah penyebab asam urat yang sewaktu-waktu bisa kambuh karena adanya pemicu. Adapun pemicu yang dimaksud, antara lain: 1. Daging dan makanan laut tertentu Makanan tinggi purin dapat menyebabkan kadar asam urat dalam tubuh naik, sehingga meningkatkan risiko serangan asam urat. Makanan dengan kadar purin tinggi tersebut, termasuk: Daging merah, seperti daging sapi, domba, dan babi Jeroan, seperti hati dan ginjal Ikan teri Sarden Kerang Ikan trout Tuna. Namun, tidak semua makanan kaya purin turut meningkatkan risiko serangan asam urat. Sayuran seperti kacang polong, buncis, lentil, asparagus, bayam, dan jamur juga kaya akan purin. Namun, sayuran ini masih bisa dimakan dalam jumlah sedang, dan tidak banyak membuat asam urat kambuh. 2. Alkohol Mengonsumsi minuman alkohol seperti bir, anggur, dan minuman keras lain diketahui dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Semakin banyak alkohol yang ditenggak, semakin besar pula risiko serangan asam urat yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, mengurangi alkohol akan membantu menurunkan asam urat kambuh pada penderita. 3. Makanan dan minuman tinggi fruktosa Fruktosa, salah satu jenis gula, adalah satu-satunya gula yang mampu meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Minuman tinggi fruktosa, seperti jus buah dan minuman ringan manis, terbukti meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Bukan hanya itu, konsumsi makanan tinggi fruktosa, seperti kue dan permen, juga dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan asam urat. 4. Berat badan berlebih Dilansir dari WebMD, kelebihan berat badan atau obesitas dikaitkan dengan risiko penyakit asam urat. Sebab, beberapa penelitian menunjukkan, terdapat hubungan antara indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi dengan kadar asam urat tinggi. Jika termasuk dalam kategori BMI obesitas, tak ada salahnya untuk menurunkan berat badan agar kadar asam urat ikut turun. 5. Stres Meski masih belum diketahui pasti hubungannya, penelitian menunjukkan bahwa stres dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Untuk menghindari kambuh atau serangan tiba-tiba, penderita asam urat pun diimbau untuk menghindari stres. 6. Konsumsi aspirin Aspirin adalah obat untuk meredakan nyeri, demam, dan peradangan. Sayangnya, konsumsi aspirin dosis rendah turut menaikkan kadar asam urat dalam darah. Bahkan, sebuah studi menemukan, risiko serangan asam urat meningkat setelah dua hari mengonsumsi aspirin dosis rendah. 7. Dehidrasi Dehidrasi dapat menyebabkan kadar asam urat lebih tinggi lantaran menurunkan frekuensi buang air kecil. Sebab, seperti diketahui, asam urat seharusnya keluar dari tubuh melalui urine. Oleh karena itu, guna menghindari asam urat kambuh, penderita harus lebih banyak mengonsumsi air. Konsumsi air juga harus lebih banyak dari biasanya, terutama setelah berolahraga atau berada di lingkungan yang panas, seperti sauna.Ketahui pemicu masing-masing
Masih dari WebMD, penderita harus tahu apa pemicu serangan asam urat masing-masing. Pasalnya, pemicu asam urat satu orang berbeda dengan orang lainnya. Penting untuk mencatat hal-hal yang sekiranya membuat asam urat kambuh, agar di lain waktu penderita bisa langsung menghindarinya.- Temui dokter secara teratur untuk menyesuaikan dosis obat asam urat dari waktu ke waktu
- Selalu sediakan obat untuk mengatasi serangan asam urat
- Konsumsi makanan sehat, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, susu rendah lemak, dan protein nabati termasuk kacang-kacangan
- Berolahraga secara teratur.