KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menyusul pengumuman Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang memberlakukan kebijakan impor untuk produk-produk China senilai US$ 60 miliar, AS juga berencana membawa keluhannya soal praktik perdagangan China ke organisasi perdagangan dunia atau World Trade Oranization (WTO). Mengutip Wall Street Journal, Kamis (22/3), para pejabat Gedung Putih mengatakan, selain mengenakan tarif pada produk impor China, AS juga akan membawa kasus ini ke WTO di Jenewa dengan alasan bahwa China lebih menyukai perusahaan domestik ketika menyangkut perizinan. Kecenderungan seperti ini membuat perusahaan AS merugi lantaran harus selalu bermitra dengan perusahaan China kala hendak masuk pasar China. WTO di Jenewa yang memang salah satu tugasnya mengadili kasus-kasus perdagangan, dapat memberi wewenang kepada negara-negara untuk menilai tarif ketika suatu negara tidak mematuhi peraturan perdagangan internasional. Nah, di Jenewa, anggota WTO secara rutin menangani keluhan dan kebetulan China telah menjadi target besar untuk kasus-kasus yang dibawa oleh AS, Jepang dan Uni Eropa.
Selain memberlakukan tarif, AS juga akan adukan China ke WTO
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menyusul pengumuman Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang memberlakukan kebijakan impor untuk produk-produk China senilai US$ 60 miliar, AS juga berencana membawa keluhannya soal praktik perdagangan China ke organisasi perdagangan dunia atau World Trade Oranization (WTO). Mengutip Wall Street Journal, Kamis (22/3), para pejabat Gedung Putih mengatakan, selain mengenakan tarif pada produk impor China, AS juga akan membawa kasus ini ke WTO di Jenewa dengan alasan bahwa China lebih menyukai perusahaan domestik ketika menyangkut perizinan. Kecenderungan seperti ini membuat perusahaan AS merugi lantaran harus selalu bermitra dengan perusahaan China kala hendak masuk pasar China. WTO di Jenewa yang memang salah satu tugasnya mengadili kasus-kasus perdagangan, dapat memberi wewenang kepada negara-negara untuk menilai tarif ketika suatu negara tidak mematuhi peraturan perdagangan internasional. Nah, di Jenewa, anggota WTO secara rutin menangani keluhan dan kebetulan China telah menjadi target besar untuk kasus-kasus yang dibawa oleh AS, Jepang dan Uni Eropa.